Banda Aceh, 16/9 (Antaraaceh) - Pengurus Provinsi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Pengprov Percasi) Aceh telah memiliki 20 pecatur untuk dipersiapkan menghadapi Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera dan prakualifiaksi Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) di Bangka Belitung, Juni 2015 .
Ketua Umum Pengprov Percasi Aceh Aldin NL di Banda Aceh, Selasa mengatakan, ke-20 pecatur yang terdiri dari lima putri dan 15 putra merupakan hasil dari Pekan Olahraga Aceh (Pora) XI pada Juni 2014 di Kabupaten Aceh Timur, akan kembali mengikuti proses seleksi pembentukan tim catur Aceh ke Porwil dan Pra PON.
Ia menyebutkan, saat itu ditetapkan pecatur putra yang meraih medali pada katagori perorangan dan beregu di nomor catur standar klasik untuk mengikuti seleksi tim catur Aceh ke Porwil, sedangkan atlet putri yang menempati peringkat 1-5 katagori perorangan, nomor catur standar klasik langsung dipersiapkan ke Pra PON.
Pada PORA XII, katagori putri hanya mempertandingkan nomor perorangan yang diikuti delapan pecatur, sedangkan putra mempertandingkan katagori perorangan diikuti tujuh pecatur dan katagori beregu diikuti delapan regu (satu regu empat pecatur), sehingga berjumlah 39 atlet.
Dijelaskannya, peserta putri hanya delapan atlet sehingga even PORA sekaligus sebagai seleksi untuk tim catur putri Aceh ke Pra PON, sedangkan putra pesertanya banyak, sehingga yang dapat medali nomor catur standar klasik perorangan dan beregu ditetapkan mengikuti seleksi untuk pembentukan tim catur putra ke Porwil.
Dikatakannya, Pengprov Percasi Aceh telah berupaya maksimal sebagai pelaksana teknis pertandingan cabang olahraga catur di PORA, sehingga berlangsung lancar, tertib dan sukses. Melalui even PORA tersebut telah menghasilkan dan menetapkan atlet putra untuk ikut seleksi persiapan Porwil dan pecatur putri untuk dipersiapkan mengikuti Pra PON.
Namun, sebutnya lagi mengingat akan terjadinya peralihan kepengurusan Percasi Aceh melalui Musyawarah Provinsi (Musprov) pada tahun 2015, karena telah habisnya masa kepengurusan sekarang ini, sehingga nanti proses dan rekrutmen pecatur untuk pembentukan tim catur Aceh ke Porwil dan Pra PON akan ditangani pengurus baru.
Begitupun ia berharap, para pecatur putra dan putri yang telah meraih medali di nomor catur klasik di PORA untuk tetap berlatih rutin dan serius, sehingga sewaktu dipanggil mengikuti seleksi dan pembentuk tim catur Aceh ke Porwil dan Pra PON, sudah siap dan kualitas permainan meningkat.
Pecatur putra yang meraih medali di katagori perorangan, nomor catur standar klasik di PORA XI yaitu Master Nasional (MN) Chairil Nardi (meraih medali emas/Sabang), Murdani MY ( medali perak/ Aceh Utara) dan Marzuki Tarigan (medali perunggu/Bener Meriah).
Pecatur yang meraih medali di katagori beregu catur standar klasik yaitu MN Hendrik FS, MN Zulkhairi, M. Nasir ST, Roni Zahriansyah (medali emas/Regu Sabang), Musliadi, T. Amrizal, Marzuki, Samsul Bahri (medali perak/Regu Langsa), Saiful Bahri, M.Roni, Herman dan M. Rasyid (medali perunggu/Regu Aceh Utara).
Sedangkan pecatur putri peringkat 1 sampai 5 nomor catur standar klasik yaitu MN Wita Rahayu ( medali emas/Aceh Besar), Klarisa Sabila (medali perak/Banda Aceh), Intan Nurhidayah (medali perunggu/Aceh Tamiang), Agus Winarsih (Langsa) dan Famela Naridha MT (Aceh Besar).
Para pecatur tersebut bermain di PORA membela kabupaten/kota masing-masing setelah lolos pada prakualifikasi PORA yang digelar November 2013 di aula Gedung PWI Aceh, Banda Aceh.
Selain bermain pada nomor catur standar klasik, para pecatur juga bertanding di nomor catur cepat dan kilat yang dipertandingkan di PORA. Peraih medali nomor catur standar klasik ditetapkan menjadi barometer bagi pecatur untuk mengikuti seleksi pembentukan tim catur Aceh ke Porwil dan Pra PON.

Pewarta:

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014