Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengaku terus mengembangkan budidaya tiram atau kerang hijau secara modern akibat memiliki prospek yang cerah bagi warga kota yang tinggal di kawasan pesisir walau di tengah pandemi COVID-19. 

"Budidaya tiram Alue Naga mulai dinikmati warga. Alhamdulillah, kita melihat panen hasil semakin meningkat. Tentu kita sangat bersyukur, sangat banyak manfaatnya bagi warga. Apalagi saat ini kita menghadapi masa covid, ekonomi sangat sulit," kata Aminullah di Banda Aceh, Selasa.

Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh telah menetapkan beberapa gampong (desa) menjadi lokasi budidaya tiram modern di wilayah pesisir, termasuk di Gampong Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala.

Wali kota mengatakan, ketika pihaknya tiba di Gampong Alue Naga kemarin dengan sembari menyapa warga sekitar, dirinya turun langsung turun ke pinggir muara sungai dengan menaiki perahu. 

Ia pun memantau langsung hasil panen tiram dari wadah yang dirangkai dari pipa, dan bambu yang digantungi ban mobil bekas dengan luas sekitar 10 meter persegi sebanyak 9 petak keramba.

"Pada masa percontohan tahun lalu, di sini ada 3 kelompok dengan 15 orang masing-masing anggota kelompoknya. Tiap kelompok ada satu keramba kita buat, dan sekarang sudah ada 9 kelompok atau sekitar 135 orang telah kita berdayakan dengan baik," jelas wali kota.

Seperti diketahui, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman bersama Wakilnya Zainal Arifin pernah mengunjungi lokasi tersebut pada 19 Maret 2019. Ketika itu, panen perdana dengan cara budidaya modern dari para penongkah tiram dengan hasil 10 kali lipat dibandin dari hasil biasanya menggunakan cara tradisional dengan menyelam.

Wali kota mengungkapkan, modernisasi dalam menongkah tiram di Gampong Alue Naga tersebut diadopsi oleh Pemko Banda Aceh dari Kota Higashimatsushima di Jepang.

"Berawal ketika sebelum saya menjabat sebagai wali kota Banda Aceh, saya selalu melihat hal ini saat melintas di daerah Alue Naga. Salah seorang warga bertanya kepada saya, apa solusinya agar mereka tidak seperti ini lagi?. Karena ini sudah ratusan tahun katanya," ucapnya sambil mengenang. 

Ia menyebut, berawal dari keluhan penongkah tiram tersebut, maka pemko setempat melakukan studi banding ke "Negeri Matahari Terbit" guna mengadopsi budidaya tiram modern. 

"Hasilnya sangat memuaskan. Hari ini, kita lihat sendiri di keramba-keramba ini sudah menuai hasil yang cukup banyak," tutur Wali Kota Aminullah. 

Salbiah (59), warga Alue Naga mengaku, dirinya telah menjadi petani tiram sejak masih kecil. Ia pun sangat terbantu dengan adanya program tersebut. 

Ia mengatakan, dari segi hasil budidaya tiram yang dilakukan pihaknya dahulu hanya berukuran kecil, tapi kini sudah lebih besar dengan hasil panen 10 kali lipat lebih banyak.

"Kami pak wali sangat terbantu sekali, sangat bermanfaat kepada kami warga Alue Naga yang sebelumnya belum ada apa-apanya. Selain hasilnya bisa kami jual, kami juga makan dari hasil ini sendiri. Kami sangat berterimakasih atas bantuannya pak wali," katanya. 

 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020