Persiraja Banda Aceh memutuskan untuk tetap bertahan di Yogyakarta setelah PSSI menunda lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2020.

"Tim tetap bertahan di Yogyakarta sampai ada kejelasan lanjutan kompetisi Liga 1 dari PSSI. Penundaan ini mendadak ini membuat kami bingung," kata Sekretaris Umum Persiraja Rahmat Djailani yang dihubungi dari Banda Aceh, Rabu.

Menyangkut dengan biaya selama di Yogyakarta, Rahmat Djailani mengatakan PSSI hanya menanggung hotel. Sedangkan biaya selain hotel menjadi tanggungan Persiraja. 

Seperti dengan lapangan tempat latihan, kata Rahmat Djailani, menjadi tanggungan Persiraja. Untuk tempat latihan selama di Yogyakarta, Persiraja menggunakan Lapangan Piyungan

"Tim pelatih sedang menyusun program latihan selama di Yogyakarta. Termasuk mengagendakan pertandingan uji coba seperti dengan PSS Sleman, PSIM, serta beberapa tim lainnya," kata Rahmat Djailani.

Presiden Persiraja Nazaruddin Dek Gam meminta PSSI dan PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi Liga 1 untuk memutuskan nasib kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia tersebut.

"Beri keputusan, apakah kompetisi berlanjut atau dibubarkan. Sebab, keputusan ini sangat berpengaruh kepada tim maupun pemain," kata Nazaruddin Dek Gam.

Menurut Nazaruddin Dek Gam, Kalau hingga November belum ada kepastian, kemudian PSSI memutuskan liga digelar Desember, maka Persiraja memutuskan tidak akan mengikuti lanjutan kompetisi Liga 1.

Untuk saat ini, Nazaruddin Dek Gam menyatakan sudah memutuskan pemain, pelatih, dan ofisial Persiraja tetap bertahan di Yogyakarta hingga dua minggu ke depan sambil menunggu keputusan PSSI.

"Jika kembali ke Aceh, yang dikhawatirkan kondisi fisik pemain akan menurun. Dan ini tentu menyulitkan untuk kembali ke kondisi prima. Mau tidak mau, sebagai presiden klub, harus menerima kenyataan ini," kata Nazaruddin Dek Gam.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020