Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh menerapkan sistem antrian yang ketat dan rapi bagi para pengunjung Poliklinik Pinere, sesuai dengan protokol kesehatan (Prokes) guna mencegah penularan COVID-19.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Zainoel Abidin, Endang Mutiawati, mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan menindak lanjuti keluhan warga yang menyebutkan tidak teraturnya antrian di Poliklinik khusus COVID-19.
"Semua layanan memakai antrian. Apakah itu antrian berobat rawat jalan, pengambilan hasil laboratorium darah dan rontgen dada, serta antrian swab dan pengambilan hasilnya," kata Endang, di Banda Aceh, Jumat.
Poliklinik Pinere merupakan fasilitas khusus RSUD Zainoel Abidin untuk melayani pasien yang mempunyai gejala terpapar COVID-19. Poliklinik ini terletak di gedung lama rumah sakit tersebut, yang terpisah dengan gedung baru.
Menurut Endang, jumlah warga yang mengunjungi Poliklinik Pinere memang meningkat sejak Laboratorium kontainer Polymerase Chain Reaction ( PCR) dioperasikan dalam tahap uji coba beberapa waktu lalu.
Masyarakat yang ingin memeriksa diri ke sini tidak akan dipungut biaya apapun, kata Endang.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto menjelaskan, kesadaran masyarakat untuk memeriksa diri ke Poliklinik Pinere terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Kata dia, warga yang datang memeriksakan diri baik itu dari arahan petugas kesehatan maupun atas inisiatif sendiri.
"Warga yang memeriksakan diri ke Poliklinik Pinere adalah mereka yang memiliki riwayat kontak langsung dengan keluarga, sahabat maupun rekan yang diketahui positif COVID-19 dari hasil swab," ujarnya.
Menurutnya, kesadaran warga untuk datang memeriksakan diri menjadi kunci dalam upaya pemerintah mempercepat testing dan tracing untuk pencegahan dan pemutusan rantai penyebaran virus.
Pemerintah Aceh juga terus mengajak masyarakat untuk selalu mematuhi Prokes. Selalu mepakai masker, cuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas, selalu jaga jarak dan hindari kerumunan, kata Iswanto lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Zainoel Abidin, Endang Mutiawati, mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan menindak lanjuti keluhan warga yang menyebutkan tidak teraturnya antrian di Poliklinik khusus COVID-19.
"Semua layanan memakai antrian. Apakah itu antrian berobat rawat jalan, pengambilan hasil laboratorium darah dan rontgen dada, serta antrian swab dan pengambilan hasilnya," kata Endang, di Banda Aceh, Jumat.
Poliklinik Pinere merupakan fasilitas khusus RSUD Zainoel Abidin untuk melayani pasien yang mempunyai gejala terpapar COVID-19. Poliklinik ini terletak di gedung lama rumah sakit tersebut, yang terpisah dengan gedung baru.
Menurut Endang, jumlah warga yang mengunjungi Poliklinik Pinere memang meningkat sejak Laboratorium kontainer Polymerase Chain Reaction ( PCR) dioperasikan dalam tahap uji coba beberapa waktu lalu.
Masyarakat yang ingin memeriksa diri ke sini tidak akan dipungut biaya apapun, kata Endang.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto menjelaskan, kesadaran masyarakat untuk memeriksa diri ke Poliklinik Pinere terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Kata dia, warga yang datang memeriksakan diri baik itu dari arahan petugas kesehatan maupun atas inisiatif sendiri.
"Warga yang memeriksakan diri ke Poliklinik Pinere adalah mereka yang memiliki riwayat kontak langsung dengan keluarga, sahabat maupun rekan yang diketahui positif COVID-19 dari hasil swab," ujarnya.
Menurutnya, kesadaran warga untuk datang memeriksakan diri menjadi kunci dalam upaya pemerintah mempercepat testing dan tracing untuk pencegahan dan pemutusan rantai penyebaran virus.
Pemerintah Aceh juga terus mengajak masyarakat untuk selalu mematuhi Prokes. Selalu mepakai masker, cuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas, selalu jaga jarak dan hindari kerumunan, kata Iswanto lagi.
Editor : Azhari
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020