Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan mendatangkan Teungku Syarwani Sabil (83) seorang pawang harimau untuk mengatasi gangguan harimau yang selama ini meresahkan masyarakat di Desa Durian Kawan Kecamatan Kluet Timur Kabupaten Aceh Selatan.

 “Pawang harimau yang kita datangkan dari Meulaboh Kabupaten Aceh Barat ini bertujuan untuk mengusir harimau agar kembali lagi ke habitatnya di dalam hutan, serta tidak mengganggu masyarakat,” kata Camat Kluet Timur Kabupaten Aceh Selatan Muriadi S yang dihubungi dari Meulaboh, Senin.

Baca juga: BKSDA turunkan tim atasi gangguan harimau di Aceh Tamiang

Ia mengakui, selama ini setiap terjadinya gangguan harimau di Kabupaten Aceh Selatan, pemerintah daerah dan otiritas terkait sering mengundang Teungku Syarwani Sabil untuk mengatasi gangguan satwa liar yang dilindungi negara tersebut.

“Selama ini setelah kita datangkan pawang, harimau berhasil kembali ke hutan, tidak lagi berkeliaran di sekitar kebun atau pemukiman warga,” kata Muriadi menuturkan.

Baca juga: Walhi: Konflik satwa dengan manusia masih terus terjadi di Aceh

Ia juga menjelaskan, gangguan satwa harimau di kawasan tersebut terjadi selama dua kali dalam satu tahun atau setiap enam bulan sekali.

Biasanya, sasaran amukan harimau diantaranya seperti hewan ternak milik masyarakat, katanya.

Baca juga: Pemerintah Aceh diminta serius atasi gangguan Harimau di Aceh Selatan

Teungku Syarwani didatangkan ke Desa Durian Kawan, Kecamatan Kluet Timur, Kabupaten Aceh Selatan, setelah sebelumnya dua ekor ternak sapi milik masyarakat di daerah ini mati setelah dimangsa harimau sumatera (Panthera Tigiris) di sekitar pemukiman penduduk setempat.

“Sengaja kita datangkan pawang untuk mengatasi konflik antara harimau dan manusia, semoga ke depan satwa ini tidak lagi turun ke sekitar pemukiman masyarakat karena meresahkan,” kata Muriadi menambahkan.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020