Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Aceh Tengah Muchsin Hasan meminta Bank Aceh Syariah ikut berkontribusi dalam masalah kopi Gayo di tengah pandemi dengan mengucurkan kredit ringan dan mudah syarat.

Muchsin Hasan mengatakan kopi arabica Gayo saat ini banyak yang menumpuk di gudang bahkan di tingkat petani, karena tak ada pembeli. Sedangkan harga jualnya pun anjlok sejak pandemi COVID-19.

"Kami berharap ada pemberian kredit dengan penurunan bunga, sehingga koperasi bisa menampung kopi dari petani dengan harga stabil," kata Muchsin Hasan di Takengon, Jumat.

Dengan begitu kata dia maka pemulihan ekonomi petani kopi di Aceh Tengah dapat terwujud.

Muchsin Hasan meminta agar pihak Bank Aceh Syariah dalam hal ini tidak hanya memikirkan untung rugi semata, tapi lebih mengedepankan aspek pemulihan ekonomi masyarakat, khususnya petani. 

"Kami juga berharap pemerintah daerah, Bupati selaku pemegang saham di Bank Daerah untuk dapat menyampaikan kepada Gubernur Aceh, agar Bank Aceh Syariah membantu pemberian kredit bunga ringan dengan persyaratan yang lebih ringan dan fleksibel," ujarnya.

Menurutnya saat ini di Kabupaten Aceh Tengah sudah ada lima koperasi yang memiliki izin resi gudang dari Bapepti, sehingga dapat menampung kopi dari petani dengan harga normal.

Namun melihat harga kopi yang masih anjlok saat ini, Muchsin Hasan mengira bahwa masih ada kendala yang dihadapi oleh pihak koperasi, utamanya terkait modal.

"Harga kopi saat ini berkisar Rp55.000,- sampai Rp65.000,- perkaleng. Harga itu belum mencukupi untuk kebutuhan perawatan kebun kopi, serta menutupi kebutuhan hidup petani," sebutnya.

 

Pewarta: Kurnia Muhadi

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020