Ketua Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Fachrul Razi menilai wartawan pantas dijadikan pahlawan. Mengingat peran wartawan di tengah pandemi ini dalam upaya mensosialisasi dan edukasi kepada publik terkait pencegahan penyebaran wabah COVID-19.
"Saya kira di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini, profesi jurnalis atau wartawan layak dinobatkan sebagai pahlawan,"kata senator muda asal Aceh Fachrul Razi seusai mengisi kegiatan diskusi publik dan sosialisasi pilar kebangsaan di Lhokseumawe, Selasa (10/11).
Dalam kegiatan yang bertema "pewarta warga, pahlawan di era digital" itu, Fachrul Razi menyebutkan bahwa saat ini peran wartawan tidak kalah pentingnya dengan tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam upaya penanganan pencegahan COVID-19.
"Peran mereka (wartawan) sangat penting menjadi garda terdepan dalam menulis informasi yang baik dan benar di tengah pandemi COVID-19,"katanya a.a
Ia menambahkan, dalam melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang jurnalis harus turun langsung kelapangan untuk memberitakan suatu hal yang bersifat fakta dan nyata sesuai keadaan.
"Pemerintah harus memberikan perhatian khusus kepada wartawan atas peran pentingnya di era COVID-19. Disaat sebagian orang tidak boleh keluar rumah, namun seorang jurnalis harus turun langsung kelapangan untuk melayani masyarakat dalam pemberitaan yang baik dan benar,"katanya.
Ia menyebutkan, banyak informasi yang dibaca oleh masyarakat berkat jasa dari seorang wartawan, baik edukasi maupun sosialisasi terkait perkembangan COVID-19.
"Mereka berani mempertaruhkan nyawanya untuk mencari berita dan berhadapan langsung dengan COVID-19. Ini perlu diberikan apresiasi khusus kepada wartawan,"kata Fachrul Razi.
Di era digitalisasi seperti saat, kata dia, tentunya terjadi perubahan indikator dalam mengukur bagaimana seseorang dapat dinilai menjadi pahlawan ataupun tidak. Tentunya tidak melupakan pahlawan-pahlawan terdahulu yang harus dijadikan inspirasi bagi anak muda sekarang dan masa akan datang.
"Dimasa lalu, pahlawan adalah mereka yang berperang, sedangkan di masa pembangunan, pahlawan adalah orang yang mengisi pembangunan dalam bidang infrastruktur dan kemajuan ekonomi,"katanya.
Namun, kata Fachrul Razi, pemerintah harus mengubah mindset tentang definisi pahlawan, bahwasanya pahlawan saat ini adalah mereka yang memberi kontribusi besar terhadap kemajuan Indonesia di era berkembangnya digitalisasi.
"Banyak sekali anak-anak muda yang menghasilkan ide-ide kreatif dengan memunculkan teknologi canggih dan ide-ide tersebut harus diapresiasi oleh pemerintah untuk menginspirasi anak muda lainnya, agar tidak disalahgunakan ke hal-hal yang tidak diinginkan,"kata Fachrul Razi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Saya kira di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini, profesi jurnalis atau wartawan layak dinobatkan sebagai pahlawan,"kata senator muda asal Aceh Fachrul Razi seusai mengisi kegiatan diskusi publik dan sosialisasi pilar kebangsaan di Lhokseumawe, Selasa (10/11).
Dalam kegiatan yang bertema "pewarta warga, pahlawan di era digital" itu, Fachrul Razi menyebutkan bahwa saat ini peran wartawan tidak kalah pentingnya dengan tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam upaya penanganan pencegahan COVID-19.
"Peran mereka (wartawan) sangat penting menjadi garda terdepan dalam menulis informasi yang baik dan benar di tengah pandemi COVID-19,"katanya a.a
Ia menambahkan, dalam melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang jurnalis harus turun langsung kelapangan untuk memberitakan suatu hal yang bersifat fakta dan nyata sesuai keadaan.
"Pemerintah harus memberikan perhatian khusus kepada wartawan atas peran pentingnya di era COVID-19. Disaat sebagian orang tidak boleh keluar rumah, namun seorang jurnalis harus turun langsung kelapangan untuk melayani masyarakat dalam pemberitaan yang baik dan benar,"katanya.
Ia menyebutkan, banyak informasi yang dibaca oleh masyarakat berkat jasa dari seorang wartawan, baik edukasi maupun sosialisasi terkait perkembangan COVID-19.
"Mereka berani mempertaruhkan nyawanya untuk mencari berita dan berhadapan langsung dengan COVID-19. Ini perlu diberikan apresiasi khusus kepada wartawan,"kata Fachrul Razi.
Di era digitalisasi seperti saat, kata dia, tentunya terjadi perubahan indikator dalam mengukur bagaimana seseorang dapat dinilai menjadi pahlawan ataupun tidak. Tentunya tidak melupakan pahlawan-pahlawan terdahulu yang harus dijadikan inspirasi bagi anak muda sekarang dan masa akan datang.
"Dimasa lalu, pahlawan adalah mereka yang berperang, sedangkan di masa pembangunan, pahlawan adalah orang yang mengisi pembangunan dalam bidang infrastruktur dan kemajuan ekonomi,"katanya.
Namun, kata Fachrul Razi, pemerintah harus mengubah mindset tentang definisi pahlawan, bahwasanya pahlawan saat ini adalah mereka yang memberi kontribusi besar terhadap kemajuan Indonesia di era berkembangnya digitalisasi.
"Banyak sekali anak-anak muda yang menghasilkan ide-ide kreatif dengan memunculkan teknologi canggih dan ide-ide tersebut harus diapresiasi oleh pemerintah untuk menginspirasi anak muda lainnya, agar tidak disalahgunakan ke hal-hal yang tidak diinginkan,"kata Fachrul Razi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020