Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Sabang mengapresiasi TNI Angkatan Udara (AU) Lanud Maimun Saleh Sabang yang memproduksi pupuk organik, dalam upaya membangun sinegitas untuk memajukan sektor pertanian di wilayah Pulau Weh itu.
Ketua KTNA Kota Sabang Saifuddin, Senin, menilai pupuk organik yang diproduksi Bengkel Bumi Lanud Maimun Saleh dengan nama Pupuk Jamu Sehat Tanaman/Jamu Sehat Ternak (JST) dapat memberikan hasil panen yang sehat, juga bisa mengurangi modal awal tanam bagi petani.
"Dengan motivasi yang dilakukan oleh Danlanud Maimun Saleh dalam rangka pembuatan pupuk JST ini tentu sangat bermanfaat untuk petani. Terutama sekali saat petani melakukan usaha produksi, disitu kita sudah mengurangi biaya produksi. Biasanya kita untuk pupuk saja pada lahan satu hektare sampai Rp5 juta," katanya di Sabang.
Ia melanjutkan, kedepan pihaknya juga akan mengembangkan ilmu produksi pupuk dari Lanud Maimun Saleh itu kepada sekitar 70 kelompok tani yang berada di bawah naungan KNTA Kota Sabang, sehingga para petani dapat melakukan produksi pupuk secara mandiri.
"Nanti Kita lakukan pembuatan pupuk JST secara menyeluruh mulai dari pertanian pangan, holtikultura, perkebunan hingga budidaya ikan air tawar juga bisa menggunakan pupuk ini," kata dia.
Pada budidaya ikan air tawar yaitu ikan lele, JST dapat dicampurkan dengan pakan setelah difermentasikan selama 20-30 menit untuk menghemat pakan, kata Safruddin lagi.
Sementara itu, Komandan Lanud Maimun Saleh Kota Sabang Letkol Pnb Dariyanto mangatakan dengan adanya pupuk yang mereka produksi tersebut, diharapkan mampu mendongkrak hasil panen para petani di Sabang sebagaimana yang telah ditargetkan.
“Dengan adanya inovasi pupuk ini harapannya para petani Sabang itu semakin termotivasi dengan baik, sehingga dengan biaya yang murah dapat menghasilkan sesuatu yang lebih. Namun, PR (pekerjaan rumah) kita kedepannya terletak pada masalah pemasaran," kata Dariyanto.
Ia berharap hasil pertanian dari petani Sabang mampu dipasarkan hingga ke luar Kota Sabang, sehingga akan menjadi penunjang perekonomian bagi para petani di Sabang, khususnya yang bernaung di bawah wadah KTNA.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Ketua KTNA Kota Sabang Saifuddin, Senin, menilai pupuk organik yang diproduksi Bengkel Bumi Lanud Maimun Saleh dengan nama Pupuk Jamu Sehat Tanaman/Jamu Sehat Ternak (JST) dapat memberikan hasil panen yang sehat, juga bisa mengurangi modal awal tanam bagi petani.
"Dengan motivasi yang dilakukan oleh Danlanud Maimun Saleh dalam rangka pembuatan pupuk JST ini tentu sangat bermanfaat untuk petani. Terutama sekali saat petani melakukan usaha produksi, disitu kita sudah mengurangi biaya produksi. Biasanya kita untuk pupuk saja pada lahan satu hektare sampai Rp5 juta," katanya di Sabang.
Ia melanjutkan, kedepan pihaknya juga akan mengembangkan ilmu produksi pupuk dari Lanud Maimun Saleh itu kepada sekitar 70 kelompok tani yang berada di bawah naungan KNTA Kota Sabang, sehingga para petani dapat melakukan produksi pupuk secara mandiri.
"Nanti Kita lakukan pembuatan pupuk JST secara menyeluruh mulai dari pertanian pangan, holtikultura, perkebunan hingga budidaya ikan air tawar juga bisa menggunakan pupuk ini," kata dia.
Pada budidaya ikan air tawar yaitu ikan lele, JST dapat dicampurkan dengan pakan setelah difermentasikan selama 20-30 menit untuk menghemat pakan, kata Safruddin lagi.
Sementara itu, Komandan Lanud Maimun Saleh Kota Sabang Letkol Pnb Dariyanto mangatakan dengan adanya pupuk yang mereka produksi tersebut, diharapkan mampu mendongkrak hasil panen para petani di Sabang sebagaimana yang telah ditargetkan.
“Dengan adanya inovasi pupuk ini harapannya para petani Sabang itu semakin termotivasi dengan baik, sehingga dengan biaya yang murah dapat menghasilkan sesuatu yang lebih. Namun, PR (pekerjaan rumah) kita kedepannya terletak pada masalah pemasaran," kata Dariyanto.
Ia berharap hasil pertanian dari petani Sabang mampu dipasarkan hingga ke luar Kota Sabang, sehingga akan menjadi penunjang perekonomian bagi para petani di Sabang, khususnya yang bernaung di bawah wadah KTNA.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020