Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Dahlan Jamaluddin meminta Pemerintah Aceh menyelesaikan permasalahan ekonomi dan kesejahteraan rakyat melalui realisasi anggaran Rp 16,9 triliun yang sedang direncanakan saat ini.

"Anggaran Aceh 2021 harus dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata Ketua DPRA Dahlan Jamaluddin dalam sidang paripurna, di Banda Aceh, Jumat.

Sebelumnya, Gubernur Aceh Nova Iriansyah telah mengajukan rancangan anggaran pendapatan dan belanja Aceh (R-APBA) 2021 kepada DPR Aceh sebesar Rp 16,9 triliun.

Belanja sebesar Rp 16,9 triliun itu direncanakan untuk pelaksanaan program prioritas Gubernur Aceh 2017-2022, dan saat ini sedang dalam proses pembahasan oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR Aceh.

Dahlan mengatakan, penggunaan APBA 2021 harus betul-betul dilaksanakan dengan baik, selain memenuhi aspek administrasi, pelaksanaan program Pemerintah Aceh juga harus menjaga kualitas mutu dan tepat sasaran.

"Dengan adanya APBA kita sudah memiliki gambaran yang jelas tentang pendapatan dan pengeluaran dalam satu tahun anggaran. APBA sebagai instrumen memelihara dan menjaga keseimbangan perekonomian Aceh," ujarnya.

Dahlan menyebutkan, indeks pembangunan manusia (IPM) Aceh masih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Berdasarkan laporan badan pusat statistik (BPS) 2020 disebutkan bahwa kesenjangan pembangunan manusia antar kabupaten/kota hingga penduduk miskin di Aceh masih sangat tinggi dibandingkan dengan provinsi lain di indonesia.

Saat ini, kata Dahlan, penduduk miskin di Aceh berjumlah 815 ribu orang atau 14,99 persen, meningkat dibandingkan dengan tahun lalu yang berjumlah 810 ribu orang.

"Aceh masih jauh tertinggal dibandingkan dengan angka kemiskinan rata-rata nasional yang hanya 9,8 persen," katanya.

Selain itu, lanjut Dahlan, angka pengangguran di Aceh saat ini mencapai 136 ribu orang atau 5,42 persen, berada pada posisi terendah nomor dua di Sumatera dalam persoalan angka kemiskinan dan angka pengangguran.

"Karena itu, APBA Rp 16 triliun lebih ini harus menjawab persoalan-persoalan yang saat ini masih dialami oleh kita bersama," ujar politikus Partai Aceh itu.

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020