Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh Amir Hamzah menyebut warga mengungsi akibat banjir di sejumlah kecamatan di daerah tersebut diprediksi akan terus bertambah.
"Data sementara ada 8.000 jiwa, tapi datanya masih masuk dan sedang kita rekap, mungkin besok baru bisa kita ketahui angka pasti," kata Amir Hamzah di Aceh Utara, Sabtu malam.
Dia mengatakan para pengungsi tersebut tersebar di sejumlah titik di antaranya di Kecamatan Matangkuli, Lhoksukon, Langkahan, Pirak Timu dan sejumlah kecamatan lainnya.
Saat ini, sambung Amir Hamzah, banjir terus bertambah seperti di Kecamatan Matangkuli dan Lhoksukon, sementara hujan dilaporkan juga masih mengguyur, sehingga para korban banjir yang mengungsi diprediksi akan terus bertambah.
Dia menjelaskan saat ini sebagian petugas sedang berada di Kecamatan Pirak Timu, karena ada warga lanjut usia di sana yang harus segera dievakuasi ke tempat lebih aman.
"Kita terus memantau perkembangannya, petugas masih di lapangan untuk evakuasi, termasuk Pak Sekda juga tadi turun ke lokasi," jelas Amir Hamzah.
Amir Hamzah menambahkan banjir akibat curah hujan tinggi ini sudah terdampak terhadap 22 kecamatan, sementara ketinggian air antara 50 sentimeter hingga 1,5 meter, bahkan di tempat tertentu ketinggian airnya mencapai 2 meter.
Kalau soal bantuan masa panik, tambah Amir Hamzah, pemerintah Aceh Utara akan menyalurkannyan besok pagi secara menyeluruh, sebagiannya sudah disalurkan tadi.
Sementara tokoh masyarakat Gampong Tanjong Haji Muda, Kecamatan Matangkuli Muhammad Zulfadli menyebut bahwa dirinya dan keluarga terpaksa mengungsi ke tempat lebih aman bakda Isya tadi, karena banjir di desanya terus bertambah.
"Banjirnya makin parah, saya sedang bersiap- siap untuk mengungsi," kata Muhammad Zulfadli.
Sebelumnya, kata Zulfadli, sebagian masyarakat di desanya sudah terlebih dulu mengungsi ke shelter yang ada di desanya dan tempat lebih aman lainnya.
"Karena banjirnya makin parah, maka kami juga harus mengungsi, ketinggian air di dalam rumah sudah di atas pinggang (orang dewasa). Di gampong kami, lampunya juga padam sejak tadi sore," kata Zulfadli.
Dia mengatakan, di tempat- tempat tertentu ketinggian air di halaman rumah warga di desanya sudah mencapai sekitar 2 meter, sementara di atas badan jalan seukuran sepinggang orang dewasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Data sementara ada 8.000 jiwa, tapi datanya masih masuk dan sedang kita rekap, mungkin besok baru bisa kita ketahui angka pasti," kata Amir Hamzah di Aceh Utara, Sabtu malam.
Dia mengatakan para pengungsi tersebut tersebar di sejumlah titik di antaranya di Kecamatan Matangkuli, Lhoksukon, Langkahan, Pirak Timu dan sejumlah kecamatan lainnya.
Saat ini, sambung Amir Hamzah, banjir terus bertambah seperti di Kecamatan Matangkuli dan Lhoksukon, sementara hujan dilaporkan juga masih mengguyur, sehingga para korban banjir yang mengungsi diprediksi akan terus bertambah.
Dia menjelaskan saat ini sebagian petugas sedang berada di Kecamatan Pirak Timu, karena ada warga lanjut usia di sana yang harus segera dievakuasi ke tempat lebih aman.
"Kita terus memantau perkembangannya, petugas masih di lapangan untuk evakuasi, termasuk Pak Sekda juga tadi turun ke lokasi," jelas Amir Hamzah.
Amir Hamzah menambahkan banjir akibat curah hujan tinggi ini sudah terdampak terhadap 22 kecamatan, sementara ketinggian air antara 50 sentimeter hingga 1,5 meter, bahkan di tempat tertentu ketinggian airnya mencapai 2 meter.
Kalau soal bantuan masa panik, tambah Amir Hamzah, pemerintah Aceh Utara akan menyalurkannyan besok pagi secara menyeluruh, sebagiannya sudah disalurkan tadi.
Sementara tokoh masyarakat Gampong Tanjong Haji Muda, Kecamatan Matangkuli Muhammad Zulfadli menyebut bahwa dirinya dan keluarga terpaksa mengungsi ke tempat lebih aman bakda Isya tadi, karena banjir di desanya terus bertambah.
"Banjirnya makin parah, saya sedang bersiap- siap untuk mengungsi," kata Muhammad Zulfadli.
Sebelumnya, kata Zulfadli, sebagian masyarakat di desanya sudah terlebih dulu mengungsi ke shelter yang ada di desanya dan tempat lebih aman lainnya.
"Karena banjirnya makin parah, maka kami juga harus mengungsi, ketinggian air di dalam rumah sudah di atas pinggang (orang dewasa). Di gampong kami, lampunya juga padam sejak tadi sore," kata Zulfadli.
Dia mengatakan, di tempat- tempat tertentu ketinggian air di halaman rumah warga di desanya sudah mencapai sekitar 2 meter, sementara di atas badan jalan seukuran sepinggang orang dewasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020