Lhoksukon (ANTARA) - Banjir yang mengepung sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh makin parah, hujan deras terus mengguyur kawasan itu, sementara listrik di desa tertentu dilaporkan padam.
"Banjirnya makin parah, saya sedang bersiap- siap untuk mengungsi," kata Muhammad Zulfadli, tokoh masyarakat Gampong Tanjong Haji Muda, Kecamatan Matangkuli, di Aceh Utara, Sabtu malam.
Sebelumnya, kata Zulfadli, sebagian masyarakat di desanya sudah terlebih dulu mengungsi ke shelter yang ada di desanya dan tempat lebih aman lainnya.
"Karena banjirnya makin parah, maka kami juga harus mengungsi, ketinggian air di dalam rumah sudah di atas pinggang (orang dewasa). Di gampong kami, lampunya juga padam sejak tadi sore," kata Zulfadli.
Dia mengatakan, di tempat- tempat tertentu ketinggian air di halaman rumah warga di desanya sudah mencapai sekitar 2 meter, sementara di atas badan jalan seukuran sepinggang orang dewasa.
Hujan deras di Aceh Utara saat ini masih terus berlangsung.
Sementara di Gampong Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan kondisi banjirnya dilaporkan masih bertahan.
"(Banjirnya) Bertahan karena hujan sudah berhenti dari tadi siang," kata mantan Kepala desa Lubok Pusaka, Jaharuddin dihubungi via WhatsApp, sekitar pukul 19. 52 WIB.
Sebelumnya pihak TNI/Polri dan petugas terkait lainnya sejak siang tadi juga melakukan evekuasi warga di desa- desa terparah banjir.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dilanda banjir akibat curah hujan tinggi dalam dua hari terakhir, rumah dan lahan pertanian daerah tersebut ikut terendam dengan ketinggian air bervariasi antara 30 sentimeter hingga 1, 5 meter lebih.
Sejumlah kecamatan terdampak banjir di antaranya Matangkuli, Pirak Timu, Lhoksukon, Tanah Luas, Baktiya, Tanah Jambo Aye, Langkahan, Cot Girek, Seunuddon dan kecamatan lainnya di Kabupaten Aceh Utara.
Banjir di Aceh Utara makin parah, listrik padam
Sabtu, 5 Desember 2020 20:36 WIB