Grup musik instrumental asal Aceh, Tuha kembali merilis single terbaru yang berjudul Tsunami lewat akun Youtube mereka pada 4 Desember lalu.
"Ini merupakan single ketiga dari Tuha, setelah single pertama dan kedua mereka The Land dan Rajah kami rilis pada Juni dan Juli lalu," kata Manajer Tuha Khairul Umami di Banda Aceh, Senin.
Menurut dia, karya Tuha yang ini untuk mengenang salah satu bencana alam terdahsyat di abad 20 yang telah memporak porandakan daerah berjulukan Serambi Mekkah tersebut pada 2004 lalu.
Dia mengatakan single Tsunami menceritakan tentang kondisi Aceh saat dilanda gempa dahsyat dan bencana tsunami kala itu.
Kata dia, cerita tentang tsunami tidak ada habis. Meskipun sudah 16 tahun namun kenangan tentang bencana alam tersebut masih melekat dalam ingatan masyarakat Aceh.
"Sengaja kita rilis jelang peringatan tsunami ke 16 agar masyarakat dapat terus mengingat betapa dahsyat bencana alam tsunami. Ini kita persembahkan untuk masyarakat Aceh dan seluruh pecinta musik," kata Khairul.
Lewat single terbaru ini Tuha mengajak masyarakat Aceh untuk mengenang para korban tsunami lewat doa.
"Bukan mengungkit luka lama, namun setiap musibah menyimpan hikmah. Bencana mengajarkan bahwa kita tidak dapat memprediksi kapan ajal menjemput. Mari berdoa untuk arwah para korban tsunami," katanya.
Seperti grup band Aceh pada umumnya, Tuha memadukan unsur musik tradisional dan modern dalam setiap karyanya agar dapat menggugah hati para pendengar.
Tuha merupakan grup musik instrumental asal Aceh yang berdiri pada awal 2020. Grup musik ini diisi musisi kawakan Taufik Opay dan Wen Axan yang telah lalang melintang di belantika musik daerah Tanah Rencong.
Untuk manajemen, Tuha diperbantukan oleh Khairul Umami. Khusus single ketiga, Tuha juga turut dibantu Tauris Mustafa sebagai ilustrator.
"Bukan hanya melalui Youtube, karya Tuha juga dapat dinikmati melalui Spotify, Apple Music, Deezer dan Amazon Music" kata Khairul yang akrab disapa Gepe.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Ini merupakan single ketiga dari Tuha, setelah single pertama dan kedua mereka The Land dan Rajah kami rilis pada Juni dan Juli lalu," kata Manajer Tuha Khairul Umami di Banda Aceh, Senin.
Menurut dia, karya Tuha yang ini untuk mengenang salah satu bencana alam terdahsyat di abad 20 yang telah memporak porandakan daerah berjulukan Serambi Mekkah tersebut pada 2004 lalu.
Dia mengatakan single Tsunami menceritakan tentang kondisi Aceh saat dilanda gempa dahsyat dan bencana tsunami kala itu.
Kata dia, cerita tentang tsunami tidak ada habis. Meskipun sudah 16 tahun namun kenangan tentang bencana alam tersebut masih melekat dalam ingatan masyarakat Aceh.
"Sengaja kita rilis jelang peringatan tsunami ke 16 agar masyarakat dapat terus mengingat betapa dahsyat bencana alam tsunami. Ini kita persembahkan untuk masyarakat Aceh dan seluruh pecinta musik," kata Khairul.
Lewat single terbaru ini Tuha mengajak masyarakat Aceh untuk mengenang para korban tsunami lewat doa.
"Bukan mengungkit luka lama, namun setiap musibah menyimpan hikmah. Bencana mengajarkan bahwa kita tidak dapat memprediksi kapan ajal menjemput. Mari berdoa untuk arwah para korban tsunami," katanya.
Seperti grup band Aceh pada umumnya, Tuha memadukan unsur musik tradisional dan modern dalam setiap karyanya agar dapat menggugah hati para pendengar.
Tuha merupakan grup musik instrumental asal Aceh yang berdiri pada awal 2020. Grup musik ini diisi musisi kawakan Taufik Opay dan Wen Axan yang telah lalang melintang di belantika musik daerah Tanah Rencong.
Untuk manajemen, Tuha diperbantukan oleh Khairul Umami. Khusus single ketiga, Tuha juga turut dibantu Tauris Mustafa sebagai ilustrator.
"Bukan hanya melalui Youtube, karya Tuha juga dapat dinikmati melalui Spotify, Apple Music, Deezer dan Amazon Music" kata Khairul yang akrab disapa Gepe.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020