Balai Konservasi Sumber  Daya Alam (BKSDA) Aceh menangani laporan masyarakat terkait gangguan harimau sumatra (panthera tigris) yang dilaporkan memangsa ternak di Kabupaten Aceh Timur. 

Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto  di Banda Aceh, Rabu, mengadakan tim Seksi Konservasi Wilayah  I BKSDA bersama mitra sudah berada Aceh di lokasi untuk memastikan gangguan satwa dilindungi tersebut.

"Tim sudah di lokasi, untuk mengecek laporan masyarakat terkait gangguan harimau. Termasuk ada ternak warga yang dilaporkan dimangsa harimau," kata Agus Arianto.

Sebelumnya, ada laporan gangguan harimau di perkebunan masyarakat di Desa Punti, Kecamatan  Ranto Payong, Kecamatan Ranto Perlak, Aceh Timur. Kemudian, ada lagi laporan sapi warga di Desa Julok Rayeuk, Kecamatan Indra Makmur, Aceh Timur, juga dimangsa warga.

Agus Arianto mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah gangguan satwa dilindungi itu di dua tempat tersebut dengan harimau yang sama atau harimau berbeda.

"Tim bersama mitra masih di lokasi melacak keberadaan keberadaan harimau yang dilaporkan berkeliaran di sekitar perkebunan masyarakat di pedalaman Kabupaten Aceh Timur tersebut," kata Agus Arianto. 

Sebelumnya, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamaruzzaman mengatakan pihaknya bersama mitra sudah mendatangi lokasi gangguan harimau yang dilaporkan masyarakat.

"Tim dibantu mitra dari WCS, kepolisian, dan TNI sudah mendatangi lokasi guna mengecek laporan masyarakat terkait keberadaan harimau," kata Kamaruzzaman.

Dari hasil pengecekan, kata Kamaruzzaman, tim tidak menjumpai jejak harimau karena kondisi di lapangan hujan. Hujan menyebabkan kemungkinan jejak harimau terhapus.

"Terkait laporan adanya serangan harimau terhadap ternak warga, kami belum bisa memastikan apakah luka yang dialami lembu masyarakat karena serangan harimau atau tidak," kata Kamaruzzaman.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021