Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang mendirikan dapur umum untuk kebutuhan masyarakat Kampung Rantau Pakam, Kecamatan Bendahara yang terdampak tanggung jebol, sehingga membanjiri rumah warga.

"Beberapa rumah masih tergenang akibat tanggung jebol. Mereka tidak bisa memasak, sehingga memanfaatkan dapur umum yang didirikan BPBD," kata Datok Penghulu (kepala desa) Kampung Rantau Pakam Ruslan yang dihubungi dari Kuala Simpang, Minggu.

Ruslan mengatakan tidak ada warga yang mengungsi akibat tanggul jebol tersebut. Hanya saja warga yang terdampak bencana tersebut tidak bisa memasak di rumah, sehingga memanfaatkan dapur umum didirikan BPBD Aceh Tamiang.

Terkait kondisi banjir akibat tanggul jebol, Ruslan mengatakan sudah berangsur surut. Tapi, air belum bisa mengalir ke sungai, karena debit sungai lebih tinggi dari daratan. 

"Debit air sungai masih tinggi karena air laut sedang pasang. Sedangkan kondisi tanah di lokasi tanggul jebol nyaris memakan badan jalan kampung," kata Ruslan.

Begitu juga tanggul beton sheet pile sepanjang 50 meter yang dibangun 2019 di sebelah tanggul yang jebol tersebut, juga sudah patah. Kondisi ini dikhawatirkan menyebabkan badan jalan tergerus abrasi.

Ruslan mengaku pasrah dengan kondisi tersebut. Jika tanggul jebol dibiarkan, rumah warga di Kampung Rantau Pakam, akan selalu menerima banjir kiriman.

Apalagi, kata Ruslan, dirinya menerima informasi bahwa pemerintah kabupaten tidak memiliki anggaran untuk perbaikan tanggul. Pembangunan tanggul merupakan wewenang pemerintah provinsi.

"Sebelum tanggul diperbaiki, Kampung Rantau Pakam akan selalu banjir. Kami hanya bisa pasrah saja, kecuali tanggul diperbaiki dan dibangun dengan ketinggalan lebih dari satu meter," pungkas Ruslan.

Pewarta: Dedek

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021