Banda Aceh (ANTARA) - Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 05 di Desa (Gampong) Seunong Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya, hilang nyaris tak berbekas diterjang banjir bandang pada Rabu dini hari (26/11) lalu. Kini hanya tersisa pondasi pagar depan sepanjang lima meter.
Keuchik Gampong Seunong, Saiful, di Pidie Jaya, Minggu, mengatakan sekolah MIN 05 tersebut hanyut dibawa banjir bandang yang melanda desanya akhir November 2025.
"Satu sekolah hanyut total (MIN 05), selain itu yang hanyut total ada rumah 12 unit, dua balai pengajian, satu Polindes," ujar Saiful.
Meski banyaknya kerusakan fasilitas, tetapi semua warganya selamat dan tidak ada yang meninggal dunia akibat bencana banjir bandang tersebut.
Baca juga: Disdikbud: Ratusan bangunan sekolah rusak akibat banjir di Aceh Timur
Sekolah tersebut awalnya berada sekitar daerah aliran sungai (DAS) Meureudu. Menurut kesaksian warga setempat, sekolah itu disapu banjir bandang yang tiba pada Selama malam (25/11).
Kini sekolah dasar tersebut telah berubah seutuhnya menjadi sungai. Pada pondasi pagar yang tersisa, warga setempat memberikan tanda dengan tulisan "Disini titik lokasi MIN 05 Pidie Jaya yang amblas ke sungai". Di pinggir jalan menuju sekolah masih berdiri ornamen Asmaulhusna, atau gelar atau nama-nama Allah SWT yang baik dan agung berdasarkan sifat-Nya.
Sementara itu, Warga Gampong Geunteng yang merupakan suami dari Kepala Sekolah MIN 05 Pidie Jaya, Dahlan menyampaikan bahwa sekolah tersebut hilang setelah diterjang banjir secara bertahap.
Pertama, pada Rabu dini hari (26/11), air sungai yang meluap mengikis bagian bawah beberapa kelas di sana. Kemudian, malam besoknya, banjir kembali datang dan membawa seluruh bangunan sekolah tersebut.
"Waktu banjir malam Kamis, air membawa semua ruang kelas dan bangunan di sana. Dan hari ini hanya tersisa pondasi pagar depan itu," kata Dahlan.
Baca juga: Skema sekolah darurat diaktifkan untuk daerah bencana Sumatera
