Aceh Tamiang (ANTARA) - Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Syaiful Bahri menggandeng pengusaha peternakan ayam petelur dari Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut) untuk menyalurkan bantuan kepada korban terdampak bencana banjir bandang di kabupaten setempat.
"Begitu banjir surut kita langsung salurkan bantuan logistik. Titik pertama di "Goa Coffe" yang sementara ini kita jadikan posko bantuan korban banjir Aceh Tamiang," kata Syaiful Bahri, di Aceh Tamiang, Minggu.
Ia menjelaskan, sehari pascabencana, Syaiful Bahri langsung membuka donasi dan posko bantuan kemanusiaan bencana banjir Aceh Tamiang.
Baca juga: Update Bencana Aceh, BSI buka Posko kesehatan di Kuala Simpang
Kemudian, ia juga berinisiatif menghubungi koleganya Fadhillah, seorang pengusaha peternakan ayam petelur di Kabupaten Langkat, Sumut untuk menghimpun donasi kemanusiaan.
Permintaan wakil rakyat ini langsung direspons dengan mengirim barang via kapal laut, karena akses jalan Medan-Banda Aceh kala itu masih terputus banjir.
Di Goa Coffe, di Kota Kuala Simpang diserbu warga sejak Minggu (29/11) atau lima hari pasca banjir. Hingga hari ini, masyarakat masih berdatangan ke kafe tersebut untuk mengambil paket sembako.
"Bantuan terdiri dari sandang dan pangan seperti sembako, air mineral, baju layak pakai, peralatan tidur dan masak hingga bumbu pecal pun ada sekitar lima kilogram sudah kita bagi," ujarnya.
Bantuan logistik ke Aceh Tamiang dilanjutkan lima hari pasca banjir via darat ketika jalan nasional di perbatasan Aceh-Sumut sudah bisa ditembus kendaraan mobil.
Menariknya, Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang ini rela menjadi supir truk demi menjemput bantuan logistik dari Kuala Simpang ke Kota Stabat, Kabupaten Langkat.
Hingga hari ini, sudah belasan ribu paket disalurkan, baik di Goa Coffee maupun ke desa-desa yang belum tersentuh atau masih minim menerima bantuan.
"Ini saya lakukan lebih kepada panggilan hati. Judul-nya korban bantu korban, karena kami adalah sama-sama korban banjir," tuturnya.
Syaiful Bahri menyatakan, bantuan sosial tersebut murni berasal dari pihak swasta yakni Perhimpunan Peternak Petelur Sumut (P3SU) dan Pinsar Petelur Nasional (PPN) serta donatur-donatur lain yang dilibatkan oleh Fadhillah yang merupa putra asal Sigli, Aceh.
Bantuan tahap pertama, lanjut dia, sudah disalurkan ke wilayah hilir seperti Kecamatan Rantau, Karang Baru, Kuala Simpang dan Bendahara. Sedangkan tahap berikutnya pihaknya akan masuk Kampung Sulum, Juar dan Sekumur, Kecamatan Sekerak yang masih terisolir.
"Setahu saya P3SU dan PPN yang menyumbang paling besar. Kita warga Aceh Tamiang patut mengapresiasi dua organisasi perkumpulan pengusaha tersebut dalam kondisi di tengah bencana saat ini," katanya.
Lebih lanjut, ia memperkirakan pemulihan dampak banjir Aceh Tamiang akan berlangsung lama. Saat ini banyak warga kehilangan tempat tinggal, sehingga penanganan dari sisi kemanusiaan perlu dipikirkan sejak dari sekarang.
"Rencana kami juga akan bangun dapur umum di sejumlah titik. Dapur umum induk akan dipusatkan di Kampung Durian, Kecamatan Rantau," pungkas Syaiful Bahri.
Sementara itu, Ketua P3SU dan PPN Sumatera Utara, dr Fadhillah alias Boy mengatakan, penggalangan donasi bencana hidrometeorologi Sumatera - Aceh bersumber dari berbagai pihak, yakni P3SU, PPN, Peternak Layer Rumah Bersama, Seluruh Peternak Petelur Nasional dan donatur lainnya.
Tahap pertama, kata Fadhillah, pihaknya mengantar bantuan kemanusiaan ke daerah Tapanuli Tengah (Tapteng), Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara lebih kurang 300 paket.
"Tahap dua tim pertama terobos laut ke Aceh Tamiang menyalurkan 200 paket. Tahap tiga 1.000 paket dan tahap empat juga 1.000 paket," katanya.
Ia menambahkan, tahapan kelima, P3SU dan PPN yang dipimpinnya bekerja sama dengan Peternak Layer Rumah Bersama dan Pemda setempat akan buka dapur umum di Aceh Tamiang dengan mengumpulkan donasi untuk bencana Sumatera sebesar Rp262 juta.
Baca juga: BBMC-PALAWA Unpad serahkan bantuan untuk korban bencana Aceh Tamiang
