Sejumlah tenaga kesehatan di Provinsi Aceh menyebutkan tidak merasakan efek samping berlebihkan usai menerima suntikan dosis pertama vaksin COVID-19 buatan Sinovac.

Ners Maharnis, tenaga kesehatan di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh yang menjalani vaksinasi COVID-19 di Banda Aceh, Jumat, mengatakan reaksi usai disuntik berbeda-beda setiap orang.

"Ada merasa mengantuk, lapar, haus, dan bermacam reaksi lain. Kalau saya setelah disuntik vaksin itu yang saya rasakan keringat saya berlebih," kata Maharnis.

Maharnis bersama beberapa rekannya telah menjalani vaksinasi dosis pertama pada Jumat (22/1) dan akan menerima penyuntikan vaksin dosis kedua pada Jumat (5/2).

Mayoritas mereka hanya merasakan efek mengantuk dan berkeringat beberapa jam setelah vaksin, tidak ada efek yang berlebihan. Bahkan, kata dia, ada tenaga kesehatan tidak merasakan reaksi apa pun.

“Reaksi macam-macam. Kalau saya sejam kemudian setelah vaksin baru merasakan keluhan keringat berlebihan. Malah ada yang saya tanya, enggak ada keluhan sama sekali setelah divaksin,” katanya.

“Tapi, mudah-mudahan ini bagus untuk kita karena daya tahan tubuh kita kebalnya muncul pada saat setelah dua kali vaksinasi,” katanya.

Menurut Maharnis, dirinya justru merasa lebih fit setelah vaksinasi, sehingga saat beraktivitas pun terasa tidak capek. 

Ia mengajak para tenaga kesehatan tidak takut vaksinasi. Dia mengimbau jangan banyak membaca dan mendengar berita bohong atau hoaks terkait vaksin COVID-19. Lebih baik menanyakan kepada orang yang berkompeten terkait reaksi pascavaksinasi.

Tenaga kerja berumur 56 tahun ini melanjutkan dirinya sempat enggan melakukan vaksin COVID-19 lantaran termakan informasi hoaks yang tersebar luas jagat maya, sehingga membuat dirinya takut.

“Anak saya mengatakan kok ibu takut, justru ibu yang penting, yang terus berada di rumah sakit. Kondisi kelihatan sehat, menghadapi orang banyak dan tidak tahu pasien yang terpapar COVID-19,” katanya.

Ners Helmi Hartati, penerima vaksin COVID-19 lain, mengatakan bahwa dirinya hanya berkeringat berlebihan sekaligus nafsu makan yang sedikit naik.

“Kalau reaksi berlebihan tidak ada. Cuma berkeringat berlebihan saja, nafsu makan sedikit makan meningkat. Kalau tidur, kesehatan biasa aja, tidak ada demam, tidak ada gejala lain juga,” katanya.

Reaksi itu dirasakan Helmi Hartati sehari setelah melakukan vaksinasi. Ia menilai reaksi yang diterima merupakan hal wajar. Tenaga kerja berumur 55 tahun itu juga mengajak tenaga kerja lainnya untuk disiplin vaksinasi COVID-19.

“Berserah diri kepada Allah, mudah-mudahan tidak ada apa-apa. Tapi, selama ini kita lihat yang sudah disuntik juga tidak ada masalah apa-apa,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh Hanif mengatakan pihaknya menargetkan vaksinasi COVID-19 terhadap 3,7 juta jiwa penduduk dan memprioritaskan penyuntikan tahap pertama bagi kelompok tenaga kesehatan sebanyak 56.450 orang.

Selanjutnya, tenaga pelayanan publik, TNI/Polri sebanyak 365.394 orang, masyarakat rentan, geospasial, sosial dan ekonomi mencapai 1.771.014 orang serta pelaku ekonomi esensial dan kelompok masyarakat lainnya sebanyak 1.592.752 orang.

“Januari-Februari ini vaksinasi khusus untuk tenaga kesehatan. Kemudian, petugas pelayanan publik atau masyarakat kelompok prioritas lain yang sudah kita tentukan itu mulai Maret nanti,” kata Hanif.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021