Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh mengimbau masyarakat setempat untuk tidak terpengaruh  hoaks (berita bohong) terkait vaksinasi COVID-19 karena sudah teruji BPOM, dan dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

"Kita minta masyarakat jangan terpengaruh kabar hoaks seperti video yang beredar, itu belum tentu benar, karena banyak yang sudah divaksin tapi alhamdulillah sehat-sehat saja," kata Anggota Komisi IV DPRK Banda Aceh Sofyan Helmi di Banda Aceh, Rabu.

Sofyan menyampaikan, sesuai dengan laporan yang diterima dari Dinas Kesehatan Banda Aceh, proses vaksinasi di pusat dan provinsi berjalan  lancar. 

Saat ini, kata Sofyan, proses vaksinasi sedang difokuskan kepada kelompok prioritas, terutama tenaga kesehatan (nakes), tenaga pelayanan publik dan lain sebagainya yang melayani masyarakat.

"Khusus Banda Aceh memang belum 100 persen, karena prioritas utama adalah para tenaga kesehatan, dan ini juga hampir selesai, laporan terakhir sudah 93 persen divaksin," ujarnya.

Sofyan menjelaskan, proses vaksinasi ini tidak boleh dipaksakan, terutama kepada masyarakat umum. Karenanya pemerintah harus mengedukasi warga mengenai vaksin sinovac tersebut. 

"Tidak ada unsur pemaksaan dalam proses vaksinasi ini, jika merasa aman, nyaman dan tenang silakan divaksin, tapi kita ingatkan lagi masyarakat tidak terpengaruh dengan kabar bohong," kata Sofyan. 

Untuk diketahui, berdasarkan data Dinas Kesehatan, jumlah nakes di Banda Aceh yang sudah menerima vaksin sinovac tahap pertama ini sebanyak 5.945 atau sebesar 93,2 persen dari sasaran 6.380 orang. 

Saat ini, semua nakes yang dinyatakan lulus skrining kesehatan semuanya sudah disuntikkan vaksin, kini hanya tinggal menunggu beberapa orang lagi yang sebelumnya sakit untuk menjalani pemeriksaan ulang.
 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Khalis Surry


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021