Wakil Ketua Komite II DPD-RI Abdullah Puteh menilai Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Akmal Ibrahim merupakan salah satu sosok kepala daerah yang visioner di Aceh dalam meningkatan ekonomi rakyat serta pengentasan kemiskinan.

“Menurut saya, bupati Akmal Ibrahim ini salah satu yang visioner di Aceh dalam hal peningkatan ekonomi masyarakat dan pengentasan kemiskinan,” kata Abdullah Puteh di Blangpidie, Abdya, Rabu.

Mantan Gubernur Aceh itu menyambangi Abdya dalam rangka kunjungan kerja, serta meninjau sejumlah lokasi yang menjadi program pemberdayaan ekonomi warga di daerah berjulukan “bumoe breuh sigupai” itu.

“Kunjungan kerja kali ini bukan hanya di Abdya saja, tetapi juga ke Aceh Singkil, Aceh Selatan, dan Kota Subulussalam. Jadi, sebelumnya saya juga telah melakukan kunjungan kerja di wilayah timur Aceh," ujarnya.

Abdullah Puteh tiba di Abdya disambut langsung oleh Akmal Ibrahim di rumah dinasnya. Turut hadir Kepala Badan Karantina Pertanian Aceh.

“Saat ini orientasi saya selaku kepala daerah fokus pada sektor pemberdayaan ekonomi masyarakat di bidang pertanian, perkebunan dan perikanan,” kata Akmal, saat berbincang.

Menurut Akmal salah satu langkah yang paling efektif menurunkan angka kemiskinan di daerah ialah dengan memprioritaskan anggaran yang besar pada sektor pertanian, perkebunan dan perikanan.

Mengingat, masyarakat di Kabupaten Abdya mayoritas berprofesi petani, pekebun dan nelayan, sehingga dirinya optimis dengan memajukan sektor tersebut mampu menekan angka kemiskinan di daerahnya

"Kelompok masyarakat yang ekonominya stabil di tengah pandemi COVID-19 sekarang, ialah pengusaha pertanian, perkebunan dan perikanan,” katanya.

Apalagi lagi, menurut bupati, sektor andalan itu telah terbukti mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lainnya, sehingga dengan sendiri dapat menekan angka kemiskinan di masyarakat.

“Saat ini ada sekitar 40 persen lahan pertanian dan perkebunan di Abdya milik masyarakat. Berbagai komoditi seperti kelapa sawit, jengkol, jagung dan padi mereka tanam dengan pendapatan menjanjikan,” ujarnya.

Maka kita pemerintah tinggal mendukung kelompok tani sesuai keinginan mereka, kata Akmal, menambahkan.

Konsep Akmal itu juga mampu mendorong Faturrahman (25), salah satu putranya menjadi pengusaha tambak udang vaname di Desa Delima Jaya, Kecamatan Susoh. Usaha tersebut juga telah menampung 20 lebih tenaga kerja, bahkan omsetnya mencapai miliaran rupiah dalam sekali panen.

Selain itu, Abdullah Puteh juga meninjau beberapa lokasi pemberdayaan ekonomi masyarakat di bumi Tengku Peukan tersebut. Ia mengaku salut dengan konsep pengentasan kemiskinan yang dilakukan Akmal Ibrahim melalui sektor pertanian, perkebunan dan perikanan.

“Saya sepakat dengan pola pemikiran pak bupati, bahwa penempatan anggaran yang lebih besar sesuai mayoritas profesi masyarakat, jika ingin menekan angka kemiskinan,” kata Abdullah, menambahkan.

Pewarta: Suprian

Editor : Khalis Surry


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021