Saham China ditutup lebih tinggi pada hari Selasa, naik dari penurunan hari sebelumnya karena perusahaan konsumen dan keuangan pulih, tetapi keuntungan yang lebih luas dibatasi oleh kewaspadaan investor atas kemungkinan pengetatan kebijakan.
Pada penutupan, indeks saham unggulan CSI300 naik 0,87 persen, setelah merosot lebih dari 2 persen pada hari Senin. Indeks Komposit Shanghai naik 0,78 persen menjadi 3.446,73.
Sektor kebutuhan pokok konsumen naik 2,05 persen setelah jatuh 2,2 persen sehari sebelumnya. Sub-indeks sektor keuangan naik 1,21 persen, perusahaan real estat melonjak 3,73 persen dan sub indeks perawatan kesehatan bertambah 0,96 persen.
Namun dengan target pertumbuhan ekonomi konservatif tahun ini yang secara luas dipandang memberikan ruang lebih bagi regulator untuk mengurangi stimulus era pandemi, pelaku pasar melihat hanya sedikit ruang untuk kenaikan yang kuat.
"Kami berada dalam pusaran ... tidak ada katalisator yang berarti atau sentimen ke pasar," kata Kepala Ekuitas China Renaissance, Andy Maynard, di Hong Kong.
"Tanpa katalis ... kita tidak akan kemana-mana. Faktanya, kita mungkin hanya akan terseret lebih rendah."
Indeks Shenzhen yang lebih kecil berakhir naik 1 persen dan Indeks Komposit ChiNext pada papan pengembangan naik 1,06 persen.
Di seluruh wilayah, indeks saham MSCI Asia kecuali Jepang menguat 0,72 persen, sedangkan Indeks Nikkei Jepang ditutup 0,52 persen lebih tinggi.
Pada 0700 GMT, yuan tercatat pada 6,4986 per dolar AS, 0,03 persen lebih kuat dari penutupan sebelumnya di 6,5006.
Sepanjang tahun ini, indeks saham Shanghai turun 0,8 persen dan CSI300 turun 2,5 persen, sedangkan indeks saham-H China yang terdaftar di Hong Kong naik 5,5 persen. Saham Shanghai telah turun 1,78 persen bulan ini.
Pada 0701 GMT, saham-A China diperdagangkan lebih tinggi 34,72 persen dibandingkan saham-H yang terdaftar di Hong Kong.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021