Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Aliman berharap BUMN yang bergerak bidang perikanan khususnya dapat berperan serta menghadirkan industri pengolahan ikan di provinsi itu.

“Aceh memiliki hasil laut yang melimpah dan menjadi produsen ikan. Namun hasilnya dijual dalam bentuk ikan segar belum dalam bentuk olahan,” katanya di Anjong Mon Mata Banda Aceh, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan di sela-sela diskusi High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah Aceh yang berlangsung secara luring dan daring serta ikut menghadirkan Direktur Komersial PT Rajawali Nusantara Indonesia Frans M Tambunan.

Ia menjelaskan ikan tangkapan nelayan di Aceh menjadi komoditas ekspor yang dikirim melalui pelabuhan provinsi tetangga.

“Ikan-ikan hasil tangkapan nelayan Aceh menjadi produk ekspor,” katanya.

Menurut dia, berbagai tangkapan nelayan yang dihasilkan selama ini masih banyak dikirim keluar daerah dalam bentuk ikan segar.

“Kita berharap BUMN yang bergerak bidang perikanan khususnya dapat berinvestasi di Aceh dengan menghadirkan industri pengolahan ikan,” katanya.

Pihaknya meyakini dengan hadirnya perusahaan pengolahan tersebut akan memberikan nilai tambah bagi nelayan dan juga akan membuka lapangan kerja baru di masa mendatang.

Ia menambahkan perusahaan yang akan berinvestasi di Aceh tidak perlu khawatir akan ketersediaan bahan baku. Sebab, hasil tangkapan yang ada mampu untuk memenuhi kebutuhan industri.

Direktur Komersial PT Rajawali Nusantara Indonesia Frans M Tambunan mengatakan pihaknya akan menjajaki potensi yang ada bersama dengan BUMN yang ikut bergerak pada sektor perikanan.

“Kita sangat komitmen untuk mewujudkan ketahanan pangan dan siap mendistribusikan komoditas yang surplus di suatu daerah ke daerah lainnya,” katanya.
 

Pewarta: M Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021