Nairobi (Antaraaceh) - Dua vaksin Ebola yang menjalani uji klinik menunjukkan hasil yang menjanjikan dan akan disebarkan pada Januari 2015 ke negara Afrika Barat yang terdampak wabah tersebut, kata seorang ilmuwan dari Oxford University, Senin (1/12).

Ketika berbicara dalam konferensi African Immunologists di Nairobi, Kenya, Direktur Jenner Institute Oxford University Adrian Hill mengatakan kedua vaksin tersebut memperkuat upaya untuk memerangi Ebola.

"Kedua vaksin tersebut telah menunjukkan kemanjuran luar biasa dan tak punya efek samping pada pasien Ebola. Kami berharap penyebarannya bisa dimulai Januari," kata Hill kepada para peneliti medis Afrika.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 20 November mengungkapkan bahwa 6.928 orang telah meninggal dunia akibat Ebola di Liberia, Guinea dan Sierra Leone.

Pada saat yang sama, 16.000 orang terinfeksi virus Ebola dan bisa menyerah pada kematian karena ketiadaan  perawatan dan pelayanan yang layak.

Raksasa farmasi, pemerintah-pemerintah yang kaya, yayasan dan lembaga multilateral telah memberi sumbangan guna menunjang pengembangan vaksin Ebola.

Hill mengatakan uji klinik vaksin Ebola telah berjalan cepat berkat perhatian politik dan dana yang memadai.

"Pengembangan vaksin Ebola berjalan lebih cepat daripada perkiraan. Vaksin tersebut sedang diujicoba di Mali, tempat 80 orang telah menerima suntikan," kata Hill seperti dilansir kantor berita Xinhua.

Ia menambahkan lebih dari 200 orang telah diberi vaksin Ebola secara global. Uji klinik vaksin Ebola dimulai September dan WHO akan segera menyetujuinya setelah vaksin tersebut lulus uji coba kemanjuran dan keamanan.

Hill mengungkapkan raksasa farmasi, Pemerintah Inggris dan Amerika, telah bekerja sama untuk mengembangkan vaksin Ebola itu.

Uji klinik terhadap vaksin Ebola telah melibatkan primata sejak penyakit tersebut ditemukan pada 1976 di Republik Demokratik Kongo.

"Ada terobosan dalam uji klinik terhadap kera dan tahap berikutnya akan dipusatkan pada kemanjuran vaksin itu pada manusia," kata Hill kepada para ilmuwan.

Ia menegaskan vaksin itu akan menjadi pengubah keadaan dalam perang melawan Ebola di Afrika Tengah dan Barat.

"Vaksin tersebut akan tersedia bagi kelompok yang berisiko tinggi seperti pekerja kesehatan dan orang yang terlibat dalam pemakaman," kata Hill. (Uu.C003)

Editor: Maryati

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014