Bupati Aceh Barat Haji Ramli MS menyatakan  mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM)   komitmen dengan perdamaian Aceh yang   telah disepakati bersama pemerintah guna mewujudkan perdamaian abadi di daerah berjuluk  ‘Serambi Mekkah’ tersebut.

“Jadi, pemerintah tidak perlu ragu dengan komitmen perdamaian ini. Orang Aceh, kalau sudah menyatakan setia (kepada NKRI) tetap akan setia,” kata Ramli MS di Aceh Utara, Minggu.

Penegasan ini ia sampaikan seusai menghadiri kegiatan zikir dan doa bersama mantan panglima GAM dan eks kombatan GAM Libya di Kompleks Makam Sultan Malikussaleh, Desa Beuringen Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara.

Menurutnya, upaya damai yang telah disepakati antara Pemerintah Republik Indonesia dengan GAM pada 15 Agustus 2005 di Helsinki, Finlandia adalah sebuah komitmen bersama untuk terus merawat perdamaian Aceh hingga saat ini.

Ia mengakui, komitmen tersebut dibuktikan dengan kondusifnya situasi keamanan dan ketertiban secara nasional di Aceh hingga saat ini, kata dia.

Agar terus bisa merawat perdamaian di Aceh, dirinya berharap pemerintah pusat terus menjalin komunikasi dengan pemangku kebijakan di Aceh seperti Pemerintah Aceh, Wali Nanggroe Aceh dan unsur Komite Peralihan Aceh (KPA), sehingga setiap persoalan yang terjadi di Aceh agar dapat dikomunikasikan dengan baik bersama pemerintah.

“Gerakan Aceh Merdeka sudah ikhlas dengan perdamaian, yang jelas hari ini untuk menerima sebuah perdamaian, tidak ada lagi pihak yang  saling menyalahkan satu sama lain,” kata Ramli MS menegaskan.

Ia juga berharap, agar pemerintah pusat terus memperhatikan dan menjaga kekhususan di Aceh sehingga perdamaian abadi di Aceh terus dapat diwujudkan, guna menjaga perdamaian di Aceh dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), demikian Ramli MS.
 

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021