Anggota DPRA Mukhtar Daud menyatakan siap mengalokasikan anggaran dari APBA untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program peternakan kambing.
 
"Kebutuhan daging kambing di Aceh cukup tinggi, sehingga peternakan kambing sangat potensial dikembang. Jadi, kami siap mengalokasikan anggara dari APBA untuk peternakan kambing," kata Mukhtar Daud di Aceh Utara, Selasa.
 
Pernyataan tersebut dikemukakan Mukhtar Daud dalam kegiatan reses meninjau pusat peternakan kambing Aceh Utara di Gampong Ceumpedak, Kecamatan Tanah Jambo Aye.
 
Politisi Partai Nasional Aceh (PNA) itu mengatakan peternakan kambing dan domba di Ceumpedak tersebut dibangun sejak 2007. Saat itu, Mukhtar Daud menjabat keuchik atau kepala desa di daerah itu.
 
"Awalnya, kami membantu warga Rp50 juta melalui dana desa," jelas lulusan kedokteran hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh itu.
 
Saat ini, kata Mukhtar Daud, kawasan Ceumpedak menjadi sentra peternakan di Aceh Utara. Kalangan peternak di daerah itu memiliki seratusan kambing. Mereka juga mengembangkan ternak domba.
 
Kami optimis peternakan di Ceumpedak mampu memberdayakan ekonomi masyarakat," kata Mukhtar Daud yang juga Anggota Komisi III DPRA.
 
Mukhtar Daud mengatakan hasil peternakan tersebut dijual untuk kebutuhan warung kari kambing. Selain itu, juga mudah dipasarkan pada hari raya haji untuk kebutuhan hewan kurban serta untuk kebutuhan akikah anak.
 
Menurut Mukhtar Daun, beternak kambing cukup mudah dan perawatannya juga tidak terlalu sulit. Sedangkan tingkat keberhasilannya terbilang tinggi.
 
"Karena itu, kami mengajak masyarakat mengembangkan program pemberdayaan ekonomi melalui peternakan kambing. Kami berharap program peternakan ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Mukhtar Daud.
 
Kepala Dusun Teungoh, Gampong Ceumpedak Armia Yahya mengatakan hewan ternak dari desa tersebut tidak hanya dipasarkan di Kabupaten Aceh Utara, tetapi juga ke Banda Aceh, Sabang, Aceh Tengah, dan daerah lainnya di Aceh.
 
"Setelah dipelihara selama tiga sampai empat bulan, seekor kambing laku dijual Rp2 juta sampai Rp2,5 juta. Sedangkan bibit kambing dibeli di pasar hewan, harganya antara Rp1 juta sampai 1,5 juta," kata Armia Yahya.
 
Untuk pakannya, kata Armia Yahya, peternak mengeluarkan biaya konsentrat rata-rata Rp150 ribu. Selain pakan konsentral, peternak juga menggunakan pakan hijauan seperti rumput, dedaunan, dan lainnya 
 
"Selain mendapatkan bibit dengan membeli di pasar hewan, peternak juga melakukan pembibitan kambing melalui perkawinan. Jenis kambing unggul dijadikan sebagai pejantan agar bisa menghasilkan bibit yang berkualitas," kata Armia Yahya.
 

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021