Bupati Aceh Timur Hasballah meminta Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) segera turun ke lokasi mengidentifikasi masalah hingga menimbulkan gas beracun di sumur milik PT Medco E&P Malaka.

“BPMA harus mengidentifikasi masalah yang muncul di PT Medco E&P Malaka karena dampaknya telah mengakibatkan masyarakat keracunan gas,” kata Hasballah usai meninjau korban pasien keracunan gas di RSUD Zubir Mahmud Aceh Timur di Idi, Sabtu.

Hasballah yang akrab disapa Rocky juga meminta setiap perusahaan yang beroperasi di daerahnya perlu menjaga standar operasional prosedur (SOP) dalam beraktivitas. Hal itu penting, agar tidak berimbas ke masyarakat.

“Jika SOP tidak dijaga dengan betul, maka dapat berdampak fatal terhadap masyarakat, terbukti hari ini sejumlah masyarakat harus dirawat akibat keracunan gas, bahkan ada korban keracunan ini yang perlu penanganan serius dan saat ini sudah dirujuk ke RSUD Zainal Abidin Banda Aceh,” kata Rocky.

Bukan hanya Medco, kata Hasballah lagi, tapi sejumlah perusahaan lain juga perlu menjaga SOP, sehingga tidak berdampak buruk terhadap masyarakat lingkar tambang.

“Di Aceh Timur ada beberapa perusahaan Migas, termasuk pipa Arun – Belawan, yang melintasi daerah ini lebih 90 kilometer,” sebut Rocky.

Karenanya, diharapkan BPMA harus turun melihat SOP sejumlah perusahaan di daerahnya, sehingga tidak terulang hal serupa di masa yang akan datang. 

“Mudah-mudahan ini kejadian pertama dan terakhir, ke depan pihak perusahaan harus benar-benar mengutamakan SOP dalam bekerja,” kata Rocky. 
 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021