Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Aceh menyatakan realisasi APBN triwulan pertama 2021 mencapai 17,28 persen atau Rp2,45 triliun dari pagu anggaran Rp14,20 triliun.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Aceh Syafriadi di Banda Aceh, Senin, mengatakan realisasi APBN tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2020.

"Realisasi tersebut juga melebih capaian target secara nasional sebesar 15 persen. Hal ini menunjukkan awal yang baik untuk pemulihan ekonomi di Aceh karena belanja pemerintah meningkat," kata Syafriadi.

Syafriadi mengatakan belanja pemerintah yang mencapai memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi di Aceh. Dan ini harus terus dijaga agar tren pertumbuhan ekonomi di Aceh tetap positif.

"Kendati begitu, masih ada beberapa jenis belanja pemerintah yang masih di bawah target seperti belanja barang dengan realisasi 13,33 persen serta bantuan sosial dengan realisasi 3,51 persen," kata Syafriadi.

Syafriadi mengatakan ada beberapa kendala masih menjadi penyebab rendahnya realisasi belanja pemerintah di Aceh. Seperti belum pulihnya dampak COVID-19. Serta sebagian besar belanja bantuan sosial digunakan untuk Program Indonesia Pintar yang pelaksanaannya sesuai tahapan penyaluran di masing-masing satuan kerja pengelola.

"Kami terus mendorong belanja pemerintah di Aceh yang berdampak pada pemulihan ekonomi masyarakat. Pemulihan ini juga turut menguatkan daya beli masyarakat, sehingga pertumbuhan ekonomi pulih seperti sebelum pandemi COVID-19 melanda dunia," kata Syafriadi.
 

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021