Mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh melepaskan sebanyak 156 tukik jenis lekang, di pantai Pasi Jalang Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar. 

"156 tukik yang dilepaskan ini merupakan hasil penetasan dari penangkaran di wilayah ini, jenisnya lekang atau bahasa latinnya lepidochelys olivacea," kata Ketua Jurusan Biologi USK Dr Dahlan di Aceh Besar, Senin.

Dahlan mengatakan, dasar penyu jenis lekang itu telurnya ditetaskan secara alami dengan peralatan dari telur-telur yang diperoleh di kawasan tersebut. 

Kemudian, kata Dahlan, dalam hal ini sebuah Yayasan Seulanga Aceh yang memang konsen terhadap tukik ini mengumpulkannya dan membuat alat penetasan.

"Karena kalau ditetas sendiri oleh penyu, itu persentase berhasilnya ke kecil. Sehingga kalau ada campur tangan manusia, alhamdulillah sampai 90 persen bisa hidup," ujarnya.

Dirinya mengungkapkan, kendala penetasan selama ini, selain karena dibiarkan secara alami, juga disebabkan faktor hama, dan binatang-binatang lainnya, termasuk oleh manusia sendiri. 

"Tetapi kalau sudah dikumpulkan di satu tempat jadi relatif aman. Kemudian setelah lebih kurang 10 hari dari menetas pertama, maka itu baru bisa dilepaskan," kata Dahlan.

Sementara itu, anggota DPR Aceh Darwati A Gani yang juga ikut melepaskan tukik tersebut mengaku sangat bahagia menjadi bagian dari orang-orang yang ikut melestarikan keberlangsungan hidup penyu. 

"Karena kita ketahui bersama bahwa penyu merupakan hewan langka yang harus dilindungi, apalagi dari tahun ke tahun telurnya terus diburu," kata Darwati.

Kata Darwati, kegiatan pelepasan tukik hari ini menjadi bagian dari kampanye penting dalam menjaga ekosistem alam terutama penyu.

Menurutnya, pelepasan tukik ini juga menjadi pembelajaran bagi mahasiswa bahwa mereka harus ikut melindungi hewan langka dari ekosistem alam tersebut. 

"Jadi anak-anak bisa belajar juga sama mahasiswa Fakultas Biologi USK, jadi tentu ini kegiatan yang sangat penting dan menyenangkan," demikian Darwati.
 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Khalis Surry


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021