Bireuen, 26/12 (Antaraaceh) - Ratusan warga Desa Leubu Mee, Kecamatan Makmur, Bireuen, Aceh mengungsi ke meunasah desa setempat, akibat banjir bandang yang melanda wilayah itu. Hingga Jumat 26 Desember 2016 mereka masih bertahan di meunasah.
“Sekitar 301 warga terdiri dari 61 kepala keluarga mengungsi ke meunasah sejak dua hari lalu sebab rumah mereka terendam banjir setinggi satu meter,” ucap Ketua PMI Kecamatan Makmur, Faisal di Bireuen.
Faisal mengatakan banjir di desa itu terjadi sebab meluapnya air dari rawa-rawa di sekitar desa. Rawa-rawa tak mampu menampung debit air yang tinggi pasca hujan lebat tiga hari terakhir, sementara saluran pembuang juga meluap.
“Seluruh warga Leubu Mee memilih bertahan di meunasah sebab rumah mereka masih terendam banjir yang kian menyusut hingga setinggi setengah meter, sebelumnya rumah warga terendam hingga satu meter,” ucapnya.
Banjir di desa tersebut, kata Faisal turut merendam puluhan hektar tanaman padi. Persawahan warga di kawasan itu telah terendam banjir beberapa hari sehingga tanaman padi terancam layu dan akhirnya mati, sehingga petani merugi.
Disebutkan bantuan sembako dan kebutuhan lainnya sudah disalurkan Dinas Sosial Kabupaten Bireuen dan Palang Merah Indonesia (PMI) Bireuen kepada warga mengungsi di meunasah Desa Leubu Mee yang mendirikan dapur umum.
Faisal mengatakan sebab arus yang sangat deras, jembatan yang membentang kali yang menghubungkan Desa Ulee Gle ke Desa Meureubo, Kecamatan Makmur ambruk sehingga akses transportasi warga sempat terputus.
“Tetapi jembatan itu telah diperbaiki oleh sejumlah lembaga yang datang ke lokasi Kamis kemarin, kini jembatan darurat yang dibangun itu sudah dapat dilalui sepeda motor,”  ucap Faisal.
Menurut informasi banjir luapan juga melanda Desa Lhok Mambang, Samuti Aman dan Paya Baro, Kecamatan Gandapura, Bireuen. Akibat banjir ratusan warga di kecamatan ujung timur Bireuen itu mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Pewarta:

Editor : Antara Aceh


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014