Tapaktuan, 26/12 (Antaraaceh) - Delapan unit rumah warga Desa Lawe Meulang Kemukiman Menggamat Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, hangus terbakar Jumat (26/12) sekira pukul 14.30 Wib.
Ke delapan unit rumah yang ludes terbakar itu masing-masing milik, Asmarudin, Alimad, Abdul Aziz, Nia Kurniawan, Sudirman, Bagindo Halim, Mulyadi dan Armes BA.
Saat kebakaran terjadi kondisi rumah seluruhnya dalam keadaan kosong, sehingga para korban satupun tidak sempat menyelamatkan harta bendanya kecuali satu lembar baju di badan.
Musibah kebakaran ini mengakibatkan sebanyak 12 kepala keluarga (KK) atau 63 jiwa kehilangan tempat tinggalnya dan saat ini terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya dalam Desa setempat.
Kepala Desa Lawe Meulang, Mailizar Aris melaporkan saat kejadian kebakaran itu terjadi rumah warga yang terdiri dari semi permanen dan permanen itu dalam kondisi kosong di tinggal pemiliknya. Sehingga kobaran api meratakan seluruh bangunan rata dengan tanah berikut isi di dalamnya.
“Saat musibah kebakaran ini terjadi, pemilik rumah seluruhnya sedang berada di luar rumah. Sebab kejadiannya persis pada sore Jumat, dimana yang perempuan sedang mengikuti pengajian wirit yasin di Mesjid sedangkan laki-laki sedang pergi ke sawah, sehingga rumah tersebut seluruhnya dalam kondisi kosong,” kata Mailizar.
Kondisi tersebut, mengakibatkan tidak di ketahui dari mana sumber api berasal sebab tidak ada saksi mata yang melihat langsung saat pertama kali timbul api.
“Dalam musibah kebakaran ini, praktis seluruh korban tidak sempat menyelamatkan satupun harta bendanya, kecuali satu lembar baju di badan, sebab bangunan rumah yang berbentuk semi permanen apalagi saat itu cuaca bagus serta angin pun kencang, mengakibatkan kobaran api sangat cepat merembet ke bangunan rumah yang berdiri berjejeran di sampingnya,” ujarnya.
Mobil pemadam kebakaan milik Pemkab Aceh Selatan yang di datangkan dari Tapaktuan, Kuta Fajar serta Bakongan baru sampai ke lokasi satu jam kemudian atau setelah kobaran api meratakan seluruh isi bangunan. Sedangkan upaya pemadaman kobaran api yang di lakukan warga setempat secara manual dengan menggunakan peralatan seadanya tidak membuah hasil apa-apa.
“Upaya yang dapat dilakukan oleh warga hanya dengan cara merobohkan 4 unit rumah lainnya yang berdiri berdampingan dengan 8 unit rumah warga yang telah hangus terbakar itu, untuk menghindari semakin menjalarnya kobaran api,” kata Mailizar.
Kerugian materi para korban kebakaran, sebutnya, selain bangunan rumah berikut seluruh perabotan didalamnya, juga terdapat 4 unit Sepeda motor, uang yang di simpan didalam rumah, padi serta hasil pertanian lainnya, yang ditaksir seluruhnya mencapai Rp1,7 miliar.
Pasca terjadi kebakaran, kata Mailizar, sejumlah bantuan masa panik seperti sembako dan selimut telah di salurkan dari BPBD dan Dinas Sosial yang di antarkan langsung oleh Bupati Aceh Selatan HT Sama Indra SH Sabtu (27/12). Selain itu bantuan juga di salurkan dari Kodim 0107 Aceh Selatan, warga serta perkumpulan Kepala Desa Kecamatan Kluet Tengah dalam bentuk bantuan uang.
“Untuk bantuan masa panik kami nilai saat ini sudah cukup, hanya saja yang masih kurang adalah pakaian Sekolah anak-anak, berikut juga sepatu dan peralatan sekolahnya, sebab akibat kebakaran itu satupun harta benda korban tidak sempat di selamatkan,” ucapnya.
Warga korban kebakaran tersebut, menurut Mailizar, juga mengharapkan kepada Pemkab Aceh Selatan agar segera menyalurkan bantuan rumah melalui program pembangunan rumah dhuafa Dinas Sosial. Sebab, mayoritas korban kebakaran tersebut adalah warga miskin yang bekerja sebagai petani.

Pewarta:

Editor : Antara Aceh


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014