Tim Animal Rescue dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin sudah menangkap 60 ekor lebih ular berbahaya sepanjang tahun ini.

"Ini ular-ular yang masuk ke rumah dan pekarangan warga, jadi kita tangkap dan amankan," ujar Koordinator Lapangan (Korlap) Tim Animal Rescue BPBD Banjarmasin Andy Putera di Banjarmasin, Senin.

Menurut dia, jenis ular yang ditangkap dan diamankan ini seperti ular cobra dan sanca kembang atau batik.

"Jadi sebagai besar ular ini sudah kita lepas liarkan ke alam terbuka, seperti di area Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, Kab. Banjar," papar Andy.

Menurut dia, Tim Animal Rescue BPBD Kota Banjarmasin berkoordinasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk melepasliarkan ular-ular cukup berbahaya ini.

Saat ini pun, kata dia, ada beberapa ular lagi diamankan, yakni, empat ekor cobra dan tiga ekor sanca batik yang berada di markas BPBD Kota.

"Ular-ular ini sedang menjalani karantina sebelum dilepasliarkan," tutur Andy.

"Terakhir yang kita tangkap ular jenis kobra di Salah satu hotel di jalan Hasan Basry. Kemudian Sanca kembang jenis betina dengan berat 5 Kg dan panjang sekitar 3,5 meter di kantor kelurahan Pemurus Dalam. Semua kira karantina dulu dan diperiksa kondisinya oleh dokter hewan," tambahnya.

Andy menjelaskan, ada beberapa faktor kenapa ular sampai berada di lingkungan warga, karena tempat atau lingkungannya kotor dan habitatnya terganggu. Hingga akhirnya keluar untuk mencari makan.

Ditambah lagi dengan musim kawin, yang diperkirakan biasanya berlangsung antara bulan Mei dan Juni.

"Biasanya paling banyak ditemukan di daerah Banjarmasin Utara dan Barat. Karena memang di wilayah itu masih banyak hutan yang jadi tempatnya berkembang biak," ujarnya.
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021