Kodim 0116 Nagan Raya Aceh melaksanakan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan kepada kepala desa (keuchik) yang dipusatkan di aula Kecamatan Tadu Raya, sebagai sebagai upaya untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa bagi aparatur desa.
“Sosialisasi wawasan kebangsaan yang kita laksanakan ini, sebagai upaya untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Komandan Kodim 0116 Nagan Raya Letkol Infanteri Guruh Tjahyono, Rabu.
Menurutnya, kegiatan ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar semakin mencintai Tanah Air, dan sebagai upaya untuk keselamatan bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan negara.
“Jadi, sosialisasi wawasan kebangsaan ini kita lakukan sebagai upaya untuk meningkatkan bela negara bagi masyarakat,” kata dandim menambahkan.
Meski saat ini bela negara tidak sama pada saat perjuangan kemerdekaan dengan mengangkat senjata, namun saat ini bela negara memprioritaskan enam potensi ancaman terhadap keutuhan NKRI baik nyata maupun multidimensi.
Ada pun enam potensi ancaman terhadap keutuhan NKRI tersebut, kata Guruh, seperti idelogi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan keselamatan umum.
“Jadi ini tidak bisa dilakukan sendiri tanpa bersama-sama pemerintah daerah dan pemerintah desa, untuk merumuskan konsep wawasan kebangsaan dan bela negara di wilayah masing-masing,” kata dandim menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
“Sosialisasi wawasan kebangsaan yang kita laksanakan ini, sebagai upaya untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Komandan Kodim 0116 Nagan Raya Letkol Infanteri Guruh Tjahyono, Rabu.
Menurutnya, kegiatan ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar semakin mencintai Tanah Air, dan sebagai upaya untuk keselamatan bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan negara.
“Jadi, sosialisasi wawasan kebangsaan ini kita lakukan sebagai upaya untuk meningkatkan bela negara bagi masyarakat,” kata dandim menambahkan.
Meski saat ini bela negara tidak sama pada saat perjuangan kemerdekaan dengan mengangkat senjata, namun saat ini bela negara memprioritaskan enam potensi ancaman terhadap keutuhan NKRI baik nyata maupun multidimensi.
Ada pun enam potensi ancaman terhadap keutuhan NKRI tersebut, kata Guruh, seperti idelogi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan keselamatan umum.
“Jadi ini tidak bisa dilakukan sendiri tanpa bersama-sama pemerintah daerah dan pemerintah desa, untuk merumuskan konsep wawasan kebangsaan dan bela negara di wilayah masing-masing,” kata dandim menambahkan.
Editor : Azhari
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021