Seorang warga Kampung Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, dilaporkan meninggal dunia akibat diinjak gajah liar.
Anggota Tim Pengamanan Flora Fauna (TPFF) Karang Ampar-Bergang Masmiko mengatakan korban bernama Abdurrahman (50) meninggal dunia pada Minggu dini hari sekira pukul 2.00 WIB setelah sempat kritis dan menjalani perawatan intensif di RSUD Datu Beru Takengon.
"Meninggal jam dua pagi tadi, sekarang jenazah sudah dibawa ke kampung (Karang Ampar), sudah di rumah," kata Masmiko, Minggu pagi.
Menurutnya korban sempat menjalani perawatan di RSUD Datu Beru Takengon sejak Sabtu siang pasca diinjak oleh gajah liar.
Baca berita terkait lainnya.
Anak gajah jinak usia empat tahun mati di Aceh
Korban disebut mengalami luka-luka berat di sekujur tubuhnya akibat amukan hewan bertubuh besar tersebut.
"Kejadiannya sekitar jam 12 siang, langsung di bawa ke rumah sakit. Kondisinya parah, kaki kanannya patah, terus tulang rusuk belakangnya patah juga, di kepalanya pun ada luka," tutur Masmiko.
Dia menceritakan bahwa korban mengalami naas diinjak oleh gajah liar saat hendak melakukan penggiringan seekor gajah liar yang tertinggal dari kawanannya.
Saat itu kata Masmiko belasan gajah liar telah berhasil digiring menjauh dari kampung setempat, namun ada satu ekor yang tertinggal.
"Jadi kawanan gajah liar ini udah dua malam masuk ke kampung, kemudian warga minta bantu ke BPBD untuk melakukan penggiringan, turun lah tim," ujarnya.
"Ada sekitar 15 san gajah, udah berhasil digiring, tapi ada tinggal satu. Dia (Korban) mau giring lagi, tapi mercunnya tinggal satu, jadi dia gak langsung hidupin mercun dulu, tapi langsung dia masuk ke semak-semam itu, dikejar sama gajah itu gak sempat lari dia," tutur Masmiko lagi.
Jenazah korban kata dia hari ini akan dikebumikan oleh pihak keluarga di Kampung Karang Ampar.
"Rencananya dikuburkan sebelum zuhur," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
Anggota Tim Pengamanan Flora Fauna (TPFF) Karang Ampar-Bergang Masmiko mengatakan korban bernama Abdurrahman (50) meninggal dunia pada Minggu dini hari sekira pukul 2.00 WIB setelah sempat kritis dan menjalani perawatan intensif di RSUD Datu Beru Takengon.
"Meninggal jam dua pagi tadi, sekarang jenazah sudah dibawa ke kampung (Karang Ampar), sudah di rumah," kata Masmiko, Minggu pagi.
Menurutnya korban sempat menjalani perawatan di RSUD Datu Beru Takengon sejak Sabtu siang pasca diinjak oleh gajah liar.
Baca berita terkait lainnya.
Anak gajah jinak usia empat tahun mati di Aceh
Korban disebut mengalami luka-luka berat di sekujur tubuhnya akibat amukan hewan bertubuh besar tersebut.
"Kejadiannya sekitar jam 12 siang, langsung di bawa ke rumah sakit. Kondisinya parah, kaki kanannya patah, terus tulang rusuk belakangnya patah juga, di kepalanya pun ada luka," tutur Masmiko.
Dia menceritakan bahwa korban mengalami naas diinjak oleh gajah liar saat hendak melakukan penggiringan seekor gajah liar yang tertinggal dari kawanannya.
Saat itu kata Masmiko belasan gajah liar telah berhasil digiring menjauh dari kampung setempat, namun ada satu ekor yang tertinggal.
"Jadi kawanan gajah liar ini udah dua malam masuk ke kampung, kemudian warga minta bantu ke BPBD untuk melakukan penggiringan, turun lah tim," ujarnya.
"Ada sekitar 15 san gajah, udah berhasil digiring, tapi ada tinggal satu. Dia (Korban) mau giring lagi, tapi mercunnya tinggal satu, jadi dia gak langsung hidupin mercun dulu, tapi langsung dia masuk ke semak-semam itu, dikejar sama gajah itu gak sempat lari dia," tutur Masmiko lagi.
Jenazah korban kata dia hari ini akan dikebumikan oleh pihak keluarga di Kampung Karang Ampar.
"Rencananya dikuburkan sebelum zuhur," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021