Di balik bara api, wanita berkerudung merah itu memutar satu-persatu bambu yang disusun dengan kemiringan 90 derajat di sebuah tiang besi.
Ia terlihat fokus pada setiap bambu yang dipanggang, seraya menjaga api agar tetap ada sehingga Leumang bambu bisa matang sempurna.
Panasnya bara telah menjadi makanan sehari-hari bagi perempuan bernama lengkap Linawati yang saban hari menjajakan Lemang bambu buloh di kawasan Gampong Kuta Tuha Kecamatan Panga Kabupaten Aceh Jaya.
Lemang bambu yang menjadi salah satu kudapan nusantara tersebut biasanya bisa di peroleh saat hari-hari tertentu seperti lebaran Puasa Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha dan hari-hari tertentu.
Namun berbeda di Gampong Kuta Tuha Kecamatan Panga Kabupaten Aceh Jaya. Para pelintas jalan nasional bisa menikmati saban hari kudapan tersebut.
Lemang Bambu memiliki bahan utama beras ketan, santan, garam, daun pisang, dan bambu buloh.
Linawati menuturkan dirinya sudah sepuluh tahun menjual leumang buloh di Kecamatan Panga.
"Saat ini saya sudah rutin menjual leumang bambu, jadi para pelintas dan warga yang ingin menikmatinya bisa datang setiap hari,” katanya.
Pada hari biasa, Linawati mengaku bisa menjual sekitar 30 batang leumang bambu dengan harga Rp10 ribu/batang.
Namun permintaan akan Leumang yang diproduksinya akan meningkat drastis saat musim durian tiba. Di mana banyak masyarakat dan penikmat buah berkulit duri tersebut menjadikan Leumang ketan sebagai penambah kenikmatan.
Bagi penikmat durian, rasanya memang tak lengkap, jika makan durian tanpa hadirnya Leumang bambu.
Menurut dia pada saat musim durian tiba, ia mampu menjual sebanyak 300 batang Leumang. Jumlah tersebut memang berbeda dengan hari-hari biasa.
Memang membuat leumang bukanlah hal mudah, selain harus mengolah ketan terlebih dahulu dan selanjutnya memasukkan ke dalam bambu dan terakhir adalah memanggang di bara api.
Ia mengatakan untuk menghasilkan sebuah Leumang bambu, Linawati membutuhkan waktu dua sampai tiga jam.
Lina mengaku tak sendiri menjajakan Leumang Buloh yang kini menjadi salah satu buah tangan yang di bawa pulang dari Panga.
Panga Kabupaten Aceh Jaya juga dikenal akan durian. Di mana setiap musim durian banyak penikmat datang langsung ke kawasan tersebut untuk menikmati durian Panga.
Sebagai salah satu perawat makanan tempo dulu, Lina bersama rekan lainnya yang ikut menjajakan Leumang di pinggir jalan nasional tersebut berharap kehadiran pemerintah daerah.
“Kami sangat bersyukur jika Pemerintah bisa membantu dengan membuat tempat usaha yang layak,” katanya.
Semoga Leumang Bambu Panga terus eksis dan Pemerintah ikut membantu agar usahanya lancar dan konsumennya nyaman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021