Calang (ANTARA) - Masyarakat di delapan Desa di Kecamatan Panga Kabupaten Aceh Jaya terpaksa harus bergotong royong untuk mengairi lahan persawahannya dengan menyedot air sungai menyusul kemarau yang mulai melanda kawasan itu kata warga setempat
"Kegiatan ini kita lakukan setiap musim kemarau tiba, karena bendungan irigasi teknis yang ada tidak berfungsi dengan baik dan alternatif tradisional merupakan satu-satunya pilihan warga untuk mengatasi agar sawahnya tidak kekeringan adalah gotong royong bersama," kata Salah seorang warga Panga, Abdo Rani di Calang, Senin.
Ia menjelaskan para petani di delapan desa dalam Kecamatan Panga sangat berharap masalah irigasi tersebut jangan dibiarkan menjadi tradisi turun menurun, tapi harus ditindaklanjuti sehingga masalah tersebut dapat teratasi.
"Jika tidak bisa di fungsikan secara maksimal lebih baik di tutup saja bendungan tersebut, supaya kami tidak terlalu berharap," katanya.
Menurut dia ketersediaan air merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan oleh petani untuk mendukung meningkatkan produksi dan juga pendapatan masyarakat di delapan desa tersebut pada setiap musim tanam.
"Kami sangat berharap persoalan ini dapat segera teratasi sehingga petani dapat menikmati hasil dengan baik dan menanam padi sesuai dengan jadwal setiap musim tanam tiba," katanya.
Adapun ke delapan desa dampak irigasi yang tidak berfungsi maksimal yakni, Desa Gunong buloh, Tuwi Eumpeuk, Alue Abet, Tuwi Kayee, Gampong Harapan, Gunong Mantok, Babah Ceupan dan Tuwi Kareung.