Pedagang daging di Pasar Al Mahirah Banda Aceh meminta pemerintah daerah setempat dan instansi terkait dapat mengajak pedagang daging di Beurawe untuk berjualan di pasar tersebut, sehingga seluruh penjualan daging di Banda Aceh terpusat di pasar tersebut.
“Kami minta kepada pemerintah daerah agar mereka yang berjualan di Beurawe agar dapat dipindahkan juga ke Pasar Al Mahirah Banda Aceh sehingga penjualan daging dapat terpusat,” kata pedagang daging Pasar Al Mahirah, Zakaria, Senin.
Pernyataan itu disampaikannya kepada Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Aceh, Mohd Tanwier dan Kepala Dinas Peternakan Aceh, Rahmandi saat meninjau harga kebutuhan pokok termasuk daging di pasar Al Mahirah, Banda Aceh.
Zakaria menjelaskan selama pindah ke Pasar Al Mahirah pihaknya mengaku langganan yang sebelumnya berbelanja saat berada di Pasar Peunayong tidak lagi berbelanja pada dirinya.
Hal senada juga disampaikan pedagang lainnya. Darman mengatakan hasil penjualan yang diperoleh saat ini memang berbeda saat berjualan di Pasar Daging Peunayong.
“Para pelanggan kami yang khususnya penggiling bakso, berbelanja dengan daerah yang berdekatan langsung dengan penggilingan,” katanya.
Ia menyebutkan harga daging yang dijual di pasar Al Mahirah Banda Aceh saat ini Rp150 ribu per kilogram untuk kualitas bagus dan kualitas nomor dua berkisar Rp130 ribu sampai Rp140 ribu per kilogram.
“Saat ini harga tebus ditingkat petani mengalami kenaikan sehingga juga berdampak terhadap harga jual kembali dan untuk harga pada meugang (hari pemotongan hewan) harganya bisa mencapai Rp170 ribu per kilogram,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021