Reza Fahrizal tampak menekan lengan kirinya dengan jari kanan. Sesekali, lelaki muda menoleh ke lengan kirinya. Sepertinya ada sesuatu di lengan penyintas COVID-19 tersebut.

"Baru disuntik vaksin COVID-19. Waktu disuntik tidak terasa. Saya menekan untuk memastikan apa sesuatu. Tapi, tidak apa-apa, seperti biasa saja," kata Reza Fahrizal usai mengikuti vaksinasi vaksin COVID-19 di Terminal Bus Banda Aceh Kamis (8/7/2021).

Reza Fahrizal merupakan pekerja di perusahaan ekspedisi atau jara pengiriman barang. Ia mengikuti program serbuan vaksinasi vaksin COVID-19 yang difasilitasi Direktorat Lalu Lintas Polda Aceh.

Program serbuan vaksinasi vaksin COVID-19 tersebut dengan sasaran awak angkutan umum, baik penumpang maupun barang. Termasuk masyarakat yang beraktivitas di terminal antarkota antarprovinsi dan angkutan antarkota dalam provinsi tersebut.

Reza Fahrizal mengaku terpanggil mengikuti vaksinasi vaksin  karena untuk membentuk kekebalan tubuh dirinya terhadap COVID-19 yang kini sedang mewabah tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia.

"Saya terpanggil mengikuti vaksinasi vaksin COVID-19 ketika mendengar informasi kegiatan ini dilakukan di Terminal Banda Aceh. Apalagi vaksin COVID-19 yang diberikan gratis," kata Reza Fahrizal seraya menekan lengan kirinya dengan jari kanan.

Reza Fahrizal mengatakan dirinya berikhtiar mengikuti vaksinasi vaksin COVID-19 karena pernah terpapar virus tersebut pada Februari 2021. Sejak itu, pria muda ini selalu menerapkan protokol kesehatan saat bekerja maupun kegiatan lainnya di luar rumah 

"Saya pernah merasakan bagaimana dampak ketika terpapar COVID-19. Karena itu, saya mengajak masyarakat lainnya untuk taat menerapkan protokol kesehatan, selalu memakai masker, menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain, serta tidak berkerumunan," kata Reza Fahrizal.

Reza Fahrizal tidak sendirian mengikuti serbuan vaksinasi vaksin COVID-19 di Terminal Bus Banda Aceh tersebut. Ada seratusan awak angkutan umum lainnya ikut jalani vaksinasi vaksin COVID-19.

"Mereka yang mengikuti vaksinasi vaksin COVID-19 di antaranya sopir, kernet, petugas loket, penumpang serta masyarakat umum lainnya," kata Kepala Subdirektorat Keamanan dan Keselamatan (Kasubdit Kamsel) Direktorat Lalu Lintas Polda Aceh AKBP Iin Maryudi.

Perwira menengah Polri itu mengatakan vaksinasi untuk awak angkutan umum, penumpang, dan masyarakat tersebut merupakan upaya menyukseskan program pemerintah dalam rangka mewujudkan kekebalan kelompok guna menekan angka penularan COVID-19.

"Kami mengapresiasi antusias awak angkutan umum mengikuti vaksinasi vaksin COVID-19. Apalagi awak angkutan umum mobilitasnya tinggi, sehingga mereka termasuk kelompok berisiko," kata dia.

Kendati begitu, masih ada awak angkutan umum masih ragu dan takut  divaksin. Namun,  berkat dukungan pengelola terminal, awak angkutan umum yang awalnya enggan divaksin akhirnya bersedia mengikuti vaksinasi tersebut.

"Vaksinasi vaksin COVID-19 ini penting. Vaksinasi ini untuk menyelamatkan awak angkutan serta penumpang umum yang mereka bawa. Jika awak angkutan terpapar, maka penumpang pun ikut tertular," kata AKBP Iin Maryudi.

Direktur Lalu Lintas Polda Aceh Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan semua awak angkutan umum, baik sopir maupun kernet wajib divaksin COVID-19.

"Kami sudah menggelar rapat koordinasi dengan Organda dan Dinas Perhubungan Aceh dan menyepakati vaksinasi vaksin COVID-19 kepada awak angkutan umum," kata Kombes Pol Dicky Sondani.

Vaksinasi vaksin COVID-19 bagi awak angkutan umum merupakan upaya mencegah timbulnya klaster penularan dan penyebaran COVID-19 di sektor transportasi darat.

Mantan Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan itu menegaskan apabila awak angkutan umum, terutama sopir yang tidak divaksin, maka yang bersangkutan tidak diperbolehkan mengemudikan membawa penumpang.

"Kalau sopir atau kernet terpapar COVID-19, maka tidak tertutup kemungkinan, penumpang yang mereka bawa ikut tertular virus corona tersebut. Inilah yang dicegah," kata Kombes Pol Dicky Sondani.

Serbuan vaksinasi vaksin COVID-19 kepada awak angkutan umum tersebut sebagai ikhtiar mewujudkan kekebalan kelompok atau "herd immunity", sehingga mata rantai penularan dan penyebaran COVID-19 bisa diputus.

"Program serbuan vaksinasi vaksin COVID-19 ini merupakan ikhtiar bersama mengakhiri pandemi COVID-19. Memutuskan mata rantai penularan COVID-19 tidak bisa sendiri-sendiri, tetapi kerja bersama seluruh elemen masyarakat," pungkas Kombes Pol Dicky Sondani.
 

Pewarta: M Haris SA

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021