Banda Aceh, 26/1 (Antaraaceh) - Guru Besar Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam, Banda Aceh, Prof Muchlisin menyatakan ada tiga strategi yang perlu dilakukan untuk pengembangan budidaya perikanan di Indonesia dan Aceh khususnya.

Ketiga strategi itu adalah pengembangan budidaya ikan lokal bernilai ekonomi tinggi, ikan herbivora dan pembatasan pengembangan spesies asing.

"Ketiga langkah ini akan menjamin keberlanjutan perikanan budidaya di Tanah Air," kata Guru Besar Bidang Perikanan Unsyiah itu di Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan spesies lokal yang dimaksud adalah jenis ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi, sehingga petani dapat meningkatkan pendapatannya.

"Jika pengembangan budidaya kerap dilakukan menggunakan spesies asing akan berdampak negatif terhadap habitat lain," katanya.

Kemudian, pengembangan ikan herbivora atau ikan pemakan tumbuhan juga bertujuan menghindari ketergantungan pada tepung ikan sebagai bahan pokok pakan ikan.

"Artinya, sistem yang digunakan ini juga untuk menekan pengeluaran terhadap pakan dan ikan carnivora tidak tergantung pada ikan lainnya sebagai pakan," kata Muchlisin yang juga Pembantu Dekan I Fakultas Kelautan dan Perikan Unsyiah itu.

Sedangkan untuk pembatasan spesies asing tersebut yang saat ini berkembang sangat pesat perlu adanya pengendalian yang lebih optimal.

"Pengendalian spesies asing perlu ada pembatasan dan diatur dalam peraturan daerah sehingga berbagai spesies yang masuk tetap terkontrol," kartanya.Pihaknya optimistis ketiga langkah tersebut akan menjadi salah satu pendorong peningkatan produksi perikanan budidaya di Indonesia di masa mendatang.

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015