Petugas mengusung jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Teluk Kumai, Kalimantan Tengah, pada 28 Desember 2014. (ANTARA FOTO/Yudha Manx)

Jakarta (Antaraaceh) - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan operasi pencarian dan evakuasi 92 korban pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 yang jatuh di perairan Teluk Kumai, Kalimantan Tengah, masih berlanjut.

"Saya harap penarikan unsur TNI tidak ada hubungannya dengan penghentian operasi pencarian. Sepanjang saya selaku koordinator pencarian dan penyelamatan menyatakan operasi tidak dihentikan artinya semua masih berlanjut," kata Bambang di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Rabu.

Unsur TNI, ia mengatakan, sudah melaksanakan perannya secara signifikan sesuai opsi pertama yang direncanakan dengan hasil 17 korban ditemukan dan dievakuasi. Karena tidak ada lagi penemuan dalam dua hari terakhir maka TNI menarik unsur-unsurnya dari area pencarian.

Opsi kedua, kata dia, dilanjutkan setelah para tim SAR diberikan jeda dua hari untuk menyegarkan fisik mereka.

"Sabtu (31/1), tim SAR sudah akan berada di sektor utama pencarian lagi," katanya.

Menurut dia, sebanyak 25 penyelam Basarnas, 20 penyelam profesional dari SKK Migas yang biasa melakukan pekerjaan di lepas pantai, 15 penyelam tradisional, didampingi delapan ahli yang biasa mengangkat benda-benda dari dasar laut akan terlibat dalam operasi pencarian dan evakuasi korban AirAsia QZ8501.

Bambang mengatakan tim SAR akan kembali ke sektor prioritas pencarian dan mencoba melakukan pengecekan sembilan obyek besar yang sebelumnya telah teridentifikasi sonar.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur Kombes Pol Awi Setiyono pada Selasa (27/1) mengatakan total Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim telah menerima 70 jenazah hingga hari ke-31 proses identifikasi.

"Untuk jumlah jenazah yang kami terima total sebanyak 70 jenazah dan 55 di antaranya sudah diidentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga," ucapnya.

Editor: Maryati

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015