Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, memperluas dan memperbanyak pelaksanaan "tracing" atau pelacakan dan "testing" atau tes cepat di kalangan warganya yang dicurigai terpapar virus Corona guna memaksimalkan penanganan kasus COVID-19 di wilayahnya.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan masifnya tracing dan testing tersebut juga untuk mempercepat pengendalian COVID-19.
"Semakin cepat ditemukan, semakin cepat disembuhkan. Kota Madiun punya banyak tempat untuk perawatan," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, Sabtu.
Sesuai data, Pemkot Madiun telah melakukan pelacakan sebanyak 997 orang dalam delapan hari terakhir saat penerapan PPKM. Upaya tersebut akan terus dimasifkan.
Selain memperbanyak tracing, Pemkot Madiun juga menambah ruang isolasi bagi pasien COVID-19 yang memiliki gejala ringan dan sedang dengan mendirikan rumah sakit lapangan.
Gedung Asrama Haji Kota Madiun telah diubah dan dilengkapi fasilitas-nya menjadi rumah sakit lapangan (RSL) dengan kapasitas 182 tempat tidur. Selain itu, RSL juga disediakan di gedung Rusunanwa II yang terdapat 44 hunian dengan kapasitas 88 tempat tidur.
"Jadi jika dari hasil 'tracing' ada yang terkonfirmasi, Kota Madiun siap menampung dan memberikan perawatan. Namun, tentu Saya berharap, warga Kota Madiun tetap menjaga protokol kesehatan sehingga terhindar dari COVID-19," ujarnya.
Pemkot Madiun juga menyiapkan opsi cadangan dengan membuka ruang perawatan dengan memanfaatkan gedung sekolah terdekat dari puskesmas. Hasil pendataan, setidaknya terdapat 10 gedung SD dan SMP yang terdekat dari enam puskesmas di Kota Madiun. Dari sejumlah sekolah tersebut terdata 70 ruang kelas yang bisa dimanfaatkan.
Diproyeksikan, ruang perawatan di gedung sekolah itu bisa menampung 700 orang jika masing-masing ruang dimanfaatkan untuk 10 tempat tidur.
Selain itu, Wali Kota Maidi juga rajin turun ke lapangan memberikan bantuan bagi warga terdampak pandemi maupun yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Diharapkan, bantuan tersebut tidak hanya meringankan dari segi kebutuhan sehari-hari. Tetapi juga memberikan dorongan mental dan semangat sehingga dapat mempercepat kesembuhan.
Pihaknya terus meminta warga Kota Madiun agar disiplin dalam menjaga protokol kesehatan sehingga kasus penularan COVID-19 dapat dicegah.
Secara total kasus COVID-19 di Kota Madiun hingga Sabtu (31/7) mencapai 5.652 orang. Dari jumlah itu, 4.337 orang di antaranya telah sembuh, 547 lainnya masih dalam perawatan, 430 orang isolasi mandiri, dan 338 orang meninggal dunia.
Tambahan kasus per Sabtu ini, konfirmasi baru 73 orang, sembuh 28 orang, dan meninggal dunia empat orang. Sementara jumlah pelacakan pada Sabtu ini sebanyak 63 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan masifnya tracing dan testing tersebut juga untuk mempercepat pengendalian COVID-19.
"Semakin cepat ditemukan, semakin cepat disembuhkan. Kota Madiun punya banyak tempat untuk perawatan," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, Sabtu.
Sesuai data, Pemkot Madiun telah melakukan pelacakan sebanyak 997 orang dalam delapan hari terakhir saat penerapan PPKM. Upaya tersebut akan terus dimasifkan.
Selain memperbanyak tracing, Pemkot Madiun juga menambah ruang isolasi bagi pasien COVID-19 yang memiliki gejala ringan dan sedang dengan mendirikan rumah sakit lapangan.
Gedung Asrama Haji Kota Madiun telah diubah dan dilengkapi fasilitas-nya menjadi rumah sakit lapangan (RSL) dengan kapasitas 182 tempat tidur. Selain itu, RSL juga disediakan di gedung Rusunanwa II yang terdapat 44 hunian dengan kapasitas 88 tempat tidur.
"Jadi jika dari hasil 'tracing' ada yang terkonfirmasi, Kota Madiun siap menampung dan memberikan perawatan. Namun, tentu Saya berharap, warga Kota Madiun tetap menjaga protokol kesehatan sehingga terhindar dari COVID-19," ujarnya.
Pemkot Madiun juga menyiapkan opsi cadangan dengan membuka ruang perawatan dengan memanfaatkan gedung sekolah terdekat dari puskesmas. Hasil pendataan, setidaknya terdapat 10 gedung SD dan SMP yang terdekat dari enam puskesmas di Kota Madiun. Dari sejumlah sekolah tersebut terdata 70 ruang kelas yang bisa dimanfaatkan.
Diproyeksikan, ruang perawatan di gedung sekolah itu bisa menampung 700 orang jika masing-masing ruang dimanfaatkan untuk 10 tempat tidur.
Selain itu, Wali Kota Maidi juga rajin turun ke lapangan memberikan bantuan bagi warga terdampak pandemi maupun yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Diharapkan, bantuan tersebut tidak hanya meringankan dari segi kebutuhan sehari-hari. Tetapi juga memberikan dorongan mental dan semangat sehingga dapat mempercepat kesembuhan.
Pihaknya terus meminta warga Kota Madiun agar disiplin dalam menjaga protokol kesehatan sehingga kasus penularan COVID-19 dapat dicegah.
Secara total kasus COVID-19 di Kota Madiun hingga Sabtu (31/7) mencapai 5.652 orang. Dari jumlah itu, 4.337 orang di antaranya telah sembuh, 547 lainnya masih dalam perawatan, 430 orang isolasi mandiri, dan 338 orang meninggal dunia.
Tambahan kasus per Sabtu ini, konfirmasi baru 73 orang, sembuh 28 orang, dan meninggal dunia empat orang. Sementara jumlah pelacakan pada Sabtu ini sebanyak 63 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021