Italia memecahkan rekor dunia mereka sendiri untuk memenangi emas Olimpiade Tokyo dalam pertandingan balap sepeda beregu putra mengalahkan juara dunia Denmark pada final yang digelar di Izu Velodrome, Rabu.
Pebalap Italia menghadapi pertarungan sengit di trek, dengan catatan waktu mereka 3 menit 42,032 detik yang cukup untuk menahan Denmark, yang finis dalam waktu 3:42.198, hanya terpaut 0,166 detik.
Dipimpin oleh Filippo Ganna yang berusia 25 tahun, kuartet Italia bersorak gembira setelah meraih kemenangan, berputar-putar di sekitar arena di depan sekitar 1.000 penonton yang terpesona di Shizuoka.
Baca juga: Olimpiade Tokyo, dua remaja bersahabat berebut medali skatebord
Terletak 145km di luar Tokyo, velodrome tersebut adalah salah satu dari sedikit arena di Tokyo 2020 yang memungkinkan kehadiran penonton dalam jumlah terbatas, dan mereka disuguhi laga final yang brilian dalam nomor paling bergengsi di cabang olahraga balap sepeda.
Ganna, Simone Consonni, Francesco Lamon dan Jonathan Milan menyegel medali emas Olimpiade kedelapan, memperpanjang rekor dalam tim putra Italia, termasuk memecahkan rekor saat memenangi emas pertama mereka di ajang tersebut pada 1960, seperti dikutip dari AFP.
Mereka sebelumnya telah memecahkan rekor dunia pada Selasa (3/8), menyalip rekor yang ditetapkan Denmark dalam perjalanannya menjadi juara dunia di Berlin tahun lalu.
Denmark, yang mengejar emas tim putra kedua mereka dan nyaris mendapatkannya, finis dengan waktu yang juga mengalahkan rekor dunia yang dicetak Italia sebelumnya.
Baca juga: Olimpiade Tokyo, Wlodarczyk si ratu lontar martil cetak sejarah
Berseragam biru, tim Italia memimpin di babak pertama, namun Denmark membalikkan keadaan, mengejar dan kemudian membuka peluang kemenangan.
Namun dengan juara dunia Individual Time Trial (ITT) Ganna di depan, Italia pantang menyerah dan akhirnya memenangi pertandingan yang mendebarkan itu.
Australia merebut perunggu setelah Selandia Baru mengalami kecelakaan.
Inggris, yang telah memimpin nomor tersebut tersebut sejak 2008 dan ditumbangkan Denmark, harus puas di urutan ketujuh pada Selasa (3/8).
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
Pebalap Italia menghadapi pertarungan sengit di trek, dengan catatan waktu mereka 3 menit 42,032 detik yang cukup untuk menahan Denmark, yang finis dalam waktu 3:42.198, hanya terpaut 0,166 detik.
Dipimpin oleh Filippo Ganna yang berusia 25 tahun, kuartet Italia bersorak gembira setelah meraih kemenangan, berputar-putar di sekitar arena di depan sekitar 1.000 penonton yang terpesona di Shizuoka.
Baca juga: Olimpiade Tokyo, dua remaja bersahabat berebut medali skatebord
Terletak 145km di luar Tokyo, velodrome tersebut adalah salah satu dari sedikit arena di Tokyo 2020 yang memungkinkan kehadiran penonton dalam jumlah terbatas, dan mereka disuguhi laga final yang brilian dalam nomor paling bergengsi di cabang olahraga balap sepeda.
Ganna, Simone Consonni, Francesco Lamon dan Jonathan Milan menyegel medali emas Olimpiade kedelapan, memperpanjang rekor dalam tim putra Italia, termasuk memecahkan rekor saat memenangi emas pertama mereka di ajang tersebut pada 1960, seperti dikutip dari AFP.
Mereka sebelumnya telah memecahkan rekor dunia pada Selasa (3/8), menyalip rekor yang ditetapkan Denmark dalam perjalanannya menjadi juara dunia di Berlin tahun lalu.
Denmark, yang mengejar emas tim putra kedua mereka dan nyaris mendapatkannya, finis dengan waktu yang juga mengalahkan rekor dunia yang dicetak Italia sebelumnya.
Baca juga: Olimpiade Tokyo, Wlodarczyk si ratu lontar martil cetak sejarah
Berseragam biru, tim Italia memimpin di babak pertama, namun Denmark membalikkan keadaan, mengejar dan kemudian membuka peluang kemenangan.
Namun dengan juara dunia Individual Time Trial (ITT) Ganna di depan, Italia pantang menyerah dan akhirnya memenangi pertandingan yang mendebarkan itu.
Australia merebut perunggu setelah Selandia Baru mengalami kecelakaan.
Inggris, yang telah memimpin nomor tersebut tersebut sejak 2008 dan ditumbangkan Denmark, harus puas di urutan ketujuh pada Selasa (3/8).
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021