Tapaktuan, 11/2 (Antaraaceh) - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Aceh Selatan Selasa (10/2) malam, telah mengakibatkan puluhan desa dalam empat kecamatan, yakni Labuhan Haji Tengah, Labuhan Haji Timur, Meukek dan Samadua di landa banjir setinggi 50 – 80 Cm.

Hujan deras ini juga mengakibatkan tanah longsor dan tumbangnya tiang listrik melintangi badan jalan di beberapa titik lokasi, sehingga mengakibatkan arus transportasi dari Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menuju Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan lumpuh selama beberapa jam.

Pantauan di lapangan Selasa (10/2) sekitar pukul 19.00 WIB, ekses dari hujan lebat di sertai angin kencang telah mengakibatkan tanah longsor menutupi hampir seluruh badan jalan di puncuk Gunung Alue Krit perbatasan Kecamatan Sawang dengan Kecamatan Meukek. Tanah longsor itu juga menumbangkan tiang listrik ke atas badan jalan sehingga mengakibatkan kendaraan roda empat tidak bisa melintas.

Kondisi ini mengakibatkan arus transportasi dari Abdya menuju Tapaktuan maupun arah sebaliknya lumpuh total selama beberapa jam. Arus transportasi itu berhasil normal kembali sekitar pukul 24.00 WIB setelah tumpukan tanah longsor itu dibersihkan menggunakan alat berat yang didatangkan dari Tapaktuan.

Upaya pembersihan tanah dan tiang listrik itu melibatkan masyarakat setempat dan petugas PLN serta dibantu oleh aparat TNI dan Polri.

Pasca terjadi tanah longsor dan tumbangnya tiang listrik sampai selesainya upaya pembersihan, di lokasi terlihat puluhan kendaraan antri baik dari Tapaktuan menuju arah Abdya maupun sebaliknya. Akibat tumbangnya tiang listrik melintangi badan jalan juga mengakibatkan terjadi pemadaman listrik pada malam itu.

Kepala Bagian Humas Setdakab Aceh Selatan Suhasmi SSos MM di Tapaktuan, Rabu (11/2) melaporkan, ekses hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi Selasa (10/2) malam, selain mengakibatkan tanah longsor di Gunung Alue Krit juga mengakibatkan tanah longsor di Gunung Genteng Mancang Kecamatan Meukek dan Gunung Ketek Kecamatan Labuhan Haji Timur.

“Khusus di Gunung Ketek, dampak terparah akibat hujan lebat itu telah rusaknya pinggir badan jalan nasional akibat digerus air yang turun dari gunung. Pinggir badan jalan yang rusak dan ambruk itu panjangnya mencapai 200 meter dengan kedalaman 50 meter, saat ini di lokasi itu sudah timbul lobang sehingga sangat membahayakan pengendara kendaraan,” ucapnya.

Dia menyatakan, akibat hujan lebat juga telah mengakibatkan puluhan desa dalam empat kecamatan terendam banjir setinggi 50 – 80 Cm.

“Menurut keterangan Camat Labuhan Haji Timur, Dicki Ichwan SSTP, akibat banjir pada Selasa malam telah memaksa ratusan masyarakatnya mengungsi selama beberapa jam ke lokasi yang tidak terendam banjir sambil menunggu hujan reda dan air surut kembali,” papar Suhasmi mengutip keterangan Camat Labuhan Haji Timur.

Tinjau Lokasi

Suhasmi menambahkan, merespon telah terjadinya musibah tanah longsor dan banjir tersebut pada Rabu (11/2) pagi, Wakil Bupati Aceh Selatan, Kamarsyah bersama rombongan pejabat lainnya melakukan peninjauan lokasi di empat kecamatan tersebut.

Beberapa pejabat yang turut mendampingi Wabup antara lain, Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya, Ir Tuanku Bahrumsyah. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) T. Muhassibi S Sos M Si, mewakili pejabat Dinas Sosial dan Kabag Humas Pemkab Aceh Selatan.

“Dalam kunjungan ini, selain melakukan peninjauan lokasi Wakil Bupati Aceh Selatan juga menyalurkan bantuan masa panik kepada warga korban yang diterima oleh empat orang camat. Bantuan masa panik yang disalurkan di antaranya beras, air mineral, mie instan dan ikan dencis,” sebut Suhasmi.

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015