Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya bersama jajaran Kementerian LHK mengenang dan memberikan penghargaan kepada pejuang dan inovator lingkungan hidup dan kehutanan dalam acara "Doa untuk Sahabat dan Penghargaan kepada Pejuang Lingkungan Hidup dan Kehutanan".
"Sahabat-sahabat kita keduabelas pejuang lingkungan hidup dan kehutanan yang hebat ini, baik sebagai aktivis maupun inovator secara konsisten, tanpa kenal lelah mendedikasikan komitmen dan hidup mereka untuk menjaga bumi, memperjuangkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, hutan yang lestari, serta kemajuan demokrasi lingkungan di Indonesia," kata Menteri LHK Siti dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta pada Jumat.
Beberapa tokoh yang dikenang dalam acara tersebut seperti aktivis lingkungan hidup Emmy Hafild (1958-2021) MS Zulkarnaen (1955-2019), Chairil Syah (1962-2021), Hapsoro (1971-2012) serta Den Upa Rombelayuk (1945-2019).
Selain itu dikenang pula aktivis kehutanan Kus Saritano (1973-2016), aktivis lingkungan hidup dan kehutanan Agung Nugraha (1969-2021), Dedi Mawardi(1963-2021), inovator lingkungan hidup dan penyuluh lingkunga Maman Suparman (1950-2021), inovator lingkungan dari akademisi Linawati Harjito (1962-2021), inovator lingkungan dan pencipta lagu "Mars Rimbawan" R. Noto Sukoco serta Yahya Bahram.
Atas jasa para pejuang dan inovator lingkungan tersebut, KLHK memberikan penghargaan dan apresiasi yang akan disampaikan kepada ahli waris atau keluarga terdekat.
Siti sendiri mengharapkan doa bersama serta pemberian penghargaan tersebut dapat menjadi momen yang baik dan inspiratif bagi para generasi muda yang terus bekerja guna melindungi dan mengelola lingkungan hidup serta menjaga dan merawat hutan Indonesia.
Dia menegaskan para aktivis itu berjuang dengan integritas dan komitmen yang tinggi dan konsisten serta dedikasi tidak kenal lelah, berjuang untuk mewujudkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, hutan yang lestari serta kemajuan bagi Indonesia.
"Idealisme, impian dan kerja mereka telah menginspirasi banyak orang. Mereka adalah pahlawan bagi kami, mereka adalah pahlawan bagi kita semua," kata Siti.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
"Sahabat-sahabat kita keduabelas pejuang lingkungan hidup dan kehutanan yang hebat ini, baik sebagai aktivis maupun inovator secara konsisten, tanpa kenal lelah mendedikasikan komitmen dan hidup mereka untuk menjaga bumi, memperjuangkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, hutan yang lestari, serta kemajuan demokrasi lingkungan di Indonesia," kata Menteri LHK Siti dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta pada Jumat.
Beberapa tokoh yang dikenang dalam acara tersebut seperti aktivis lingkungan hidup Emmy Hafild (1958-2021) MS Zulkarnaen (1955-2019), Chairil Syah (1962-2021), Hapsoro (1971-2012) serta Den Upa Rombelayuk (1945-2019).
Selain itu dikenang pula aktivis kehutanan Kus Saritano (1973-2016), aktivis lingkungan hidup dan kehutanan Agung Nugraha (1969-2021), Dedi Mawardi(1963-2021), inovator lingkungan hidup dan penyuluh lingkunga Maman Suparman (1950-2021), inovator lingkungan dari akademisi Linawati Harjito (1962-2021), inovator lingkungan dan pencipta lagu "Mars Rimbawan" R. Noto Sukoco serta Yahya Bahram.
Atas jasa para pejuang dan inovator lingkungan tersebut, KLHK memberikan penghargaan dan apresiasi yang akan disampaikan kepada ahli waris atau keluarga terdekat.
Siti sendiri mengharapkan doa bersama serta pemberian penghargaan tersebut dapat menjadi momen yang baik dan inspiratif bagi para generasi muda yang terus bekerja guna melindungi dan mengelola lingkungan hidup serta menjaga dan merawat hutan Indonesia.
Dia menegaskan para aktivis itu berjuang dengan integritas dan komitmen yang tinggi dan konsisten serta dedikasi tidak kenal lelah, berjuang untuk mewujudkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, hutan yang lestari serta kemajuan bagi Indonesia.
"Idealisme, impian dan kerja mereka telah menginspirasi banyak orang. Mereka adalah pahlawan bagi kami, mereka adalah pahlawan bagi kita semua," kata Siti.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021