Wajahnya tampak meringis ketika vaksinator menekan jarum suntik lengan kirinya. Matanya juga melirik dua orang yang memegang kuat kedua tangannya.
"Sudah?" Tanya Muhammad Hadi.
Selang beberapa detik kemudian, lelaki 46 tahun itu mendengar jawaban sudah dari vaksinator. Begitu juga dua orang memegang tangannya, melepas pegangannya.
"Alhamdulillah. Lega rasanya. Ini kali pertama saya disuntik. Ternyata disuntik seperti digigit semut," kata Muhammad Hadi seraya merapikan baju di lengan kirinya.
Muhammad Hadi, warga Banda Aceh. Ia mengikuti program serbuan vaksinasi vaksin COVID-19 digelar Kodam Iskandar Muda yang dipusatkan di Lapangan Blangpadang, Kota Banda Aceh, Selasa.
Program serbuan vaksinasi vaksin COVID-19 tersebut dengan sasaran masyarakat umum. Vaksinasi massal tersebut sebagai upaya pemerintah mewujudkan "herd immunity" guna memutus mata rantai penularan dan penyebaran COVID-19.
Muhammad Hadi mengaku terpanggil mengikuti vaksinasi vaksin ingin membentuk kekebalan tubuh dirinya terhadap COVID-19 yang kini sedang mewabah tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia.
"Saya terpanggil mengikuti vaksinasi vaksin COVID-19 ketika mendengar informasi kegiatan ini dilakukan di Lapangan Blangpadang. Apalagi vaksin COVID-19 yang diberikan gratis. Ini dosis pertama," kata Muhammad Hadi.
Ayah dua anak ini mengikuti serbuan vaksinasi yang digelar TNI tersebut sebagai ikhtiar dirinya dalam mendukung upaya pemerintah mengakhiri pandemi COVID-19. Apalagi, Kota Banda Aceh termasuk wilayah risiko tinggi COVID-19.
"Banda Aceh kan masuk zona merah. Jadi, kekhawatiran terpapar COVID-19 tetap ada. Dengan mengikuti vaksinasi ini, kekhawatiran itu bisa berkurang. Dan paling penting, tetap taat menerapkan protokol kesehatan," ungkap Muhammad Hadi.
Oleh karena itu, Muhammad Hadi mengingatkan siapa saja untuk selalu memakai masker dan menjaga jarak dalam setiap interaksi dengan orang lain. Serta tidak berkerumunan dan sering mencuci tangan untuk mencegah penularan virus tersebut.
"COVID-19 belum ada obatnya. Jadi, protokol kesehatan merupakan cara paling efektif mencegah penularan virus tersebut. Jadi, tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan ikuti vaksinasi yang digelar pemerintah," kata Muhammad Hadi.
Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda Kolonel Arh Sudrajat mengatakan TNI terus mengawal dan menyukseskan program vaksinasi vaksin COVID-19 yang gencar dilakukan pemerintah di Provinsi Aceh.
"Kami terus mengawal program vaksinasi vaksin COVID-19. Selain itu, Kodam Iskandar Muda juga melakukan serbuan vaksinasi, baik di Banda Aceh maupun daerah lainnya di Provinsi Aceh," kata Kolonel Arh Sudrajat.
Vaksinasi vaksin COVID-19 tersebut untuk mewujudkan "herd immunity" atau kekebalan kelompok, sehingga penularan virus corona bisa ditekan. Pengawalan dan serbuan vaksinasi tersebut dilakukan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan vaksin COVID-19.
Oleh karena itu, Kolonel Arh Sudrajat mengajak masyarakat yang belum mendapatkan vaksin COVID-19, segera mengikuti vaksinasi. Lembaga terkait sudah menyatakan vaksin COVID-19 aman dan halal digunakan.
"Vaksin tersebut untuk kekebalan tubuh terhadap COVID-19. Dengan vaksin tersebut, penyebaran COVID-19 bisa ditekan. Karena itu, bagi yang belum divaksin, segera mengikuti vaksinasi yang kini masih berlangsung," kata Kolonel Arh Sudrajat.
Kepada masyarakat yang sudah divaksin, Kolonel Arh Sudrajat mengingatkan untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sebab, protokol kesehatan cara efektif mencegah penularan dan penyebaran COVID-19.
"Kendati sudah divaksin, selalu tetap memakai masker dalam kegiatan sehari-hari, menjaga jarak, tidak berkerumun serta sering mencuci tangan karena pandemi COVID-19 belum berakhir," kata Kolonel Arh Sudrajat.
Serbuan vaksinasi juga dilakukan Pemerintah Aceh. Vaksinasi massal yang digelar sejak Juni 2021 tersebut dipusatkan di Gedung Banda Aceh Convention Hall di Banda Aceh.
Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas COVID-19 Aceh Muhammad Iswanto mengatakan hingga saat ini tercatat 63.260 orang sudah disuntik vaksin COVID-19 di Gedung Banda Aceh Convention Hall (BACH).
Menurut Iswanto, dalam pelaksanaan vaksinasi massal tahap ke dua hari ke 45 itu, mereka yang disuntik vaksin dosis kedua lebih banyak dari mereka yang disuntik vaksin dosis pertama.
"Alhamdulillah, semangat masyarakat memutus mata rantai COVID-19 sangat tinggi. Hingga kini sudah 63.260 orang sudah divaksin COVID-19," kata Muhammad Iswanto.
Menurut Muhammad Iswandi, hal ini juga tidak terlepas dari kerja keras para vaksinator. Mereka bekerja sampai sore hari dengan satu tekad melayani seluruh masyarakat Aceh untuk divaksin.
"Mereka telah menunjukkan dedikasi tinggi untuk menciptakan herd immunity di Aceh dan menjaga rakyat Aceh tidak tertular virus COVID-19. Serbuan vaksinasi ini bagian dari ikhtiar melawan dan memutuskan mata rantai COVID-19 di Aceh," kata Muhammad Iswanto.
Koordinator Vaksinasi Massal Pemerintah Aceh Imam Murahman mengatakan ketersediaan vaksin di Aceh cukup memadai. Beberapa waktu lalu, Pemerintah Aceh menerima vaksin dari pemerintah pusat sebanyak 7.580 vial.
“Selanjutnya, 7.580 vial vaksin dari pemerintah pusat ini didistribusikan ke kabupaten kota. Kecukupan persediaan vaksin sangat penting untuk menjawab tingginya animo masyarakat mengikuti vaksinasi,” kata Imam Murahman.
Imam Murahman yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Aceh mengapresiasi tingginya animo masyarakat mengikuti serbuan vaksinasi COVID-19.
Sebab, kata Imam Murahman, vaksinasi vaksin COVID-19 tersebut berimbas positif terhadap tujuan membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity guna menurunkan kasus COVID-19 di Aceh.
"Kami mengimbau masyarakat yang ingin mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 dapat mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan maupun lokasi-lokasi serbuan vaksinasi," pungkas Imam Murahman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
"Sudah?" Tanya Muhammad Hadi.
Selang beberapa detik kemudian, lelaki 46 tahun itu mendengar jawaban sudah dari vaksinator. Begitu juga dua orang memegang tangannya, melepas pegangannya.
"Alhamdulillah. Lega rasanya. Ini kali pertama saya disuntik. Ternyata disuntik seperti digigit semut," kata Muhammad Hadi seraya merapikan baju di lengan kirinya.
Muhammad Hadi, warga Banda Aceh. Ia mengikuti program serbuan vaksinasi vaksin COVID-19 digelar Kodam Iskandar Muda yang dipusatkan di Lapangan Blangpadang, Kota Banda Aceh, Selasa.
Program serbuan vaksinasi vaksin COVID-19 tersebut dengan sasaran masyarakat umum. Vaksinasi massal tersebut sebagai upaya pemerintah mewujudkan "herd immunity" guna memutus mata rantai penularan dan penyebaran COVID-19.
Muhammad Hadi mengaku terpanggil mengikuti vaksinasi vaksin ingin membentuk kekebalan tubuh dirinya terhadap COVID-19 yang kini sedang mewabah tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia.
"Saya terpanggil mengikuti vaksinasi vaksin COVID-19 ketika mendengar informasi kegiatan ini dilakukan di Lapangan Blangpadang. Apalagi vaksin COVID-19 yang diberikan gratis. Ini dosis pertama," kata Muhammad Hadi.
Ayah dua anak ini mengikuti serbuan vaksinasi yang digelar TNI tersebut sebagai ikhtiar dirinya dalam mendukung upaya pemerintah mengakhiri pandemi COVID-19. Apalagi, Kota Banda Aceh termasuk wilayah risiko tinggi COVID-19.
"Banda Aceh kan masuk zona merah. Jadi, kekhawatiran terpapar COVID-19 tetap ada. Dengan mengikuti vaksinasi ini, kekhawatiran itu bisa berkurang. Dan paling penting, tetap taat menerapkan protokol kesehatan," ungkap Muhammad Hadi.
Oleh karena itu, Muhammad Hadi mengingatkan siapa saja untuk selalu memakai masker dan menjaga jarak dalam setiap interaksi dengan orang lain. Serta tidak berkerumunan dan sering mencuci tangan untuk mencegah penularan virus tersebut.
"COVID-19 belum ada obatnya. Jadi, protokol kesehatan merupakan cara paling efektif mencegah penularan virus tersebut. Jadi, tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan ikuti vaksinasi yang digelar pemerintah," kata Muhammad Hadi.
Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda Kolonel Arh Sudrajat mengatakan TNI terus mengawal dan menyukseskan program vaksinasi vaksin COVID-19 yang gencar dilakukan pemerintah di Provinsi Aceh.
"Kami terus mengawal program vaksinasi vaksin COVID-19. Selain itu, Kodam Iskandar Muda juga melakukan serbuan vaksinasi, baik di Banda Aceh maupun daerah lainnya di Provinsi Aceh," kata Kolonel Arh Sudrajat.
Vaksinasi vaksin COVID-19 tersebut untuk mewujudkan "herd immunity" atau kekebalan kelompok, sehingga penularan virus corona bisa ditekan. Pengawalan dan serbuan vaksinasi tersebut dilakukan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan vaksin COVID-19.
Oleh karena itu, Kolonel Arh Sudrajat mengajak masyarakat yang belum mendapatkan vaksin COVID-19, segera mengikuti vaksinasi. Lembaga terkait sudah menyatakan vaksin COVID-19 aman dan halal digunakan.
"Vaksin tersebut untuk kekebalan tubuh terhadap COVID-19. Dengan vaksin tersebut, penyebaran COVID-19 bisa ditekan. Karena itu, bagi yang belum divaksin, segera mengikuti vaksinasi yang kini masih berlangsung," kata Kolonel Arh Sudrajat.
Kepada masyarakat yang sudah divaksin, Kolonel Arh Sudrajat mengingatkan untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sebab, protokol kesehatan cara efektif mencegah penularan dan penyebaran COVID-19.
"Kendati sudah divaksin, selalu tetap memakai masker dalam kegiatan sehari-hari, menjaga jarak, tidak berkerumun serta sering mencuci tangan karena pandemi COVID-19 belum berakhir," kata Kolonel Arh Sudrajat.
Serbuan vaksinasi juga dilakukan Pemerintah Aceh. Vaksinasi massal yang digelar sejak Juni 2021 tersebut dipusatkan di Gedung Banda Aceh Convention Hall di Banda Aceh.
Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas COVID-19 Aceh Muhammad Iswanto mengatakan hingga saat ini tercatat 63.260 orang sudah disuntik vaksin COVID-19 di Gedung Banda Aceh Convention Hall (BACH).
Menurut Iswanto, dalam pelaksanaan vaksinasi massal tahap ke dua hari ke 45 itu, mereka yang disuntik vaksin dosis kedua lebih banyak dari mereka yang disuntik vaksin dosis pertama.
"Alhamdulillah, semangat masyarakat memutus mata rantai COVID-19 sangat tinggi. Hingga kini sudah 63.260 orang sudah divaksin COVID-19," kata Muhammad Iswanto.
Menurut Muhammad Iswandi, hal ini juga tidak terlepas dari kerja keras para vaksinator. Mereka bekerja sampai sore hari dengan satu tekad melayani seluruh masyarakat Aceh untuk divaksin.
"Mereka telah menunjukkan dedikasi tinggi untuk menciptakan herd immunity di Aceh dan menjaga rakyat Aceh tidak tertular virus COVID-19. Serbuan vaksinasi ini bagian dari ikhtiar melawan dan memutuskan mata rantai COVID-19 di Aceh," kata Muhammad Iswanto.
Koordinator Vaksinasi Massal Pemerintah Aceh Imam Murahman mengatakan ketersediaan vaksin di Aceh cukup memadai. Beberapa waktu lalu, Pemerintah Aceh menerima vaksin dari pemerintah pusat sebanyak 7.580 vial.
“Selanjutnya, 7.580 vial vaksin dari pemerintah pusat ini didistribusikan ke kabupaten kota. Kecukupan persediaan vaksin sangat penting untuk menjawab tingginya animo masyarakat mengikuti vaksinasi,” kata Imam Murahman.
Imam Murahman yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Aceh mengapresiasi tingginya animo masyarakat mengikuti serbuan vaksinasi COVID-19.
Sebab, kata Imam Murahman, vaksinasi vaksin COVID-19 tersebut berimbas positif terhadap tujuan membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity guna menurunkan kasus COVID-19 di Aceh.
"Kami mengimbau masyarakat yang ingin mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 dapat mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan maupun lokasi-lokasi serbuan vaksinasi," pungkas Imam Murahman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021