Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Taqwallah meninjau Kapal yang akan dijadikan sebagai Ambulance Laut di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Minggu.
"Penanganan dan tindakan medis di laut tentu berbeda dengan ambulance darat. Saat modifikasi selesai, sebaiknya dilakukan simulasi,” kata Sekda Aceh di Banda Aceh, Minggu.
Ia menjelaskan yang butuh penanganan khusus itu biasanya Ibu Hamil, jadi saat simulasi nanti bisa dipraktekkan, agar Ibu Hamil merasa nyaman, baik saat di dalam kapal maupun saat naik dan diturunkan,” kata Taqwallah.
Dalam kunjungan tersebut Sekda turut didampingi Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Junaidi dan Kepala Biro Umum Setda Aceh Akmil Husein.
Kepala Dinas Perhubungan Aceh Junaidi menjelaskan, awalnya kapal tersebut dirancang untuk kegiatan patroli.
Namun karena kebutuhan Ambulance Laut, Kapal dengan Nama Lambung Willem Toren 1875 ini akan dimodifikasi sesuai kebutuhan tim medis.
“Kapal ini dirancang untuk patroli laut. Selama ini Willem Torent itu sudah beroperasi untuk kegiatan-kegiatan patroli. Jadi, karena kapal ini akan dialihfungsikan sebagai Ambulance Laut, maka akan ada modifikasi sesuai kebutuhan tim medis nantinya,” katanya.
Ia menambahkan sesuai arahan Sekda dan masukan dari Kadis Kesehatan, maka kapal akan kita modifikasi.
Kapal Willem Toren berbahan bakar pertamax dan didukung oleh kekuatan mesin sebesar 2 x 250 Horse Power. Kapal tersebut dibangun di Bekasi pada tahun 2019, dengan panjang 12,35 meter dan lebar 3 meter.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021