Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Yayasan Al-Muhajirin Aceh di Desa Kutabuloh II, Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan, berencana mengembangkan Rumah Tahfiz Quran bagi siswa-siswi SD dan SMP sederajat di daerah itu.

Karena, sarana rumah tahfiz yang ada sekarang ini hanya mampu menampung 75  siswa, padahal minat siswa dan para orang tua yang akan menyekolahkan anaknya dirumah didik itu sangat tinggi.

“Kami telah memiliki lahan baru untuk itu dan lokasinya hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumah tahfiz ini,” kata Sekretaris yayasan Al-Muhajirin, Raspan Armita, S.Hut, di Tapaktuan, Kamis (26/3).

Anggota DPRK Aceh Selatan dari Partai PAN ini mengatakan, dilahan tersebut direncanakan dibangun asrama putra dan putri untuk para peserta didik sebagai bentuk pengembangan yang akan menampung para santri lebih banyak lagi, yakni hingga tingkat SMA sederajat nantinya.

Dia menyatakan, rumah tahfiz yang beroperasi sejak bulan September 2014 itu, memerlukan sarana dan prasarana yang lebih memadai dari sekarang ini guna lebih memberikan kenyamanan bagi para peserta didik dalam mengikuti pelajaran.

“Karenanya, proses pengembangan ini terus dipacu pada tahun ini juga, agar realisasi lokasi baru dapat ditempati secara bertahap. Untuk itu kami mohon do’anya supaya niat kami melahirkan generasi hafis quran di kabupaten ini dapat terwujud, ” ujarnya.

Sebagai sekretaris yayasan, Raspan menerangkan bahwa pendirian rumah tahfiz ini merupakan bagian dari menyukseskan program nasional untuk melahirkan para hafiz Al quran.

Sementara itu, Tengku Nazaruddin,S.Ag, kepala sekolah di rumah tahfiz tersebut menerangkan bahwa, saat ini siswa yang belajar terdiri dari para siswa SD dan SMP yang telah mampu membaca Al-Quran.

Menurutnya, rumah tahfidz Alquran adalah madrasah yang mengembangkan program menghafal Alquran bagi siswanya.

“Disini, para siswa diajarkan membaca al-quran dengan benar sekaligus menghafalnya yang terbagi dalam tiga katagori yakni inti, sedang dan rendah,” tuturnya.

Kata dia, para siswa diajarkan oleh 6 tenaga pengajar yang berpengalaman dan masuk setiap hari mulai pukul 14.00 wib hingga pukul 16.30 WIB atau ba’da shalat asar. Sementara ini, pendidikan masih merupakan pelajaran tambahan bagi siswa setelah pulang di sekolah umum.

Siswa yang berjumlah 75 orang tersebut umumnya warga kecamatan Meukek dan Sawang. Jika sudah ada pemondokan pihaknya baru menerima siswa dari luar kecamatan maupun dari daerah lain.

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015