Meulaboh (ANTARA Aceh) - Sejak dua hari terakhir mahasiswa di Meulaboh Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh  melakukan pengalangan dana untuk pengobatan Kholid Ferdiansyah (8) yang menderita tumor ganas karena tidak dipedulikan pemerintah daerah setempat.

"Sudah dua hari dengan hari ini kami melakukan pengalangan dana untuk membantu biaya pengobatan Kholid, kasian anak ini sudah enam bulan menahan sakit kanker ganas di pahanya,"kata salah seorang mahasiswa Rahmad Maulizar di Meulaboh, Minggu.

Pernyataan tersebut disampaikan disela-sela melakukan pengalangan dana kemanusiaan untuk pengobatan Kholid Ferdiansyah warga perumahan komplek Budha Tzhu Chi Kecamatan Meureubo yang sudah enam bulan menahan sakit karena kanker ganas pada paha kirinya.

Rahmad menyebutkan, kepedulian mahasiswa tersebut karena melihat kondisi keuangan keluarga bocah yang masih duduk di kelas satu Sekolah Dasar (SD) tersebut sangat menyedihkan sehingga butuh uluran tangan semua pihak.

Mahasiswa yang ikut melakukan pengalangan dana kemanusiaan ini tidak berani menyalahkan sikap pemerintah daerah setempat yang sampai hari ini belum menjenguk anak dari pasangan Srihandayani dan Naidin tersebut.

"Anak ini lahir dari keluarga pemulung barang bekas, paling tidak dengan dana yang akan segera kami berikan ini dapat membantu anak itu melanjutkan berobat kerumah sakit sesuai petunjuk dokter,"imbuhnya.

Sementara Srihandayani yang ditemui sejumlah wartawan di kediamannya menyampaikan, anaknya setiap saat menangis meringis menahan sakit pada paha sebelah kiri yang terus membengkak karena tumor ganas.

"Sudah enam bulan lalu, awalnya dia jatuh saat bermain bola namun karena terus membengkak kami membawanya kerumah sakit dan dokter menyatakan anak saya menderita tumor ganas,"jelasnya.

Sebelum terbaring dirumahnya, bocah tersebut sempat di rujuk ke RSU Zainoel Abidin Banda Aceh karena tidak mampu ditangani di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh dengan biaya pengobatan ditangung pemerintah.

Meskipun biaya obat ditangung pemerintah, namun keluarga anak ini tidak punya uang untuk biaya transportasi melakukan rujukan, karena itu keluarganya memilih untuk tidak membawa lagi anaknya kepada pihak medis yang disarankan dokter.

"Untuk merujuk ke Medan kami tidak punya uang membayar ambulan dan biaya perjalanan. Harapannya semoga saja ada yang peduli memberi bantuan untuk membawa Kholid berobat,"katanya menambahkan.

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015