Kepala Dinas Pendidikan Aceh Alhudri mengultimatum kepala sekolah SMA/SMK dan SLB di seluruh provinsi untuk mengundurkan diri apabila cakupan vaksinasi masih rendah.
"Ini saya tegaskan kepada kepala sekolah SMA, SMK dan SLB, jika tidak mampu maka saya persilahkan mundur saja," kata Alhudri saat mendampingi Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah berkunjung ke SMK Negeri 2 Blang Kejeren, Kabupaten Gayo Lues, Minggu.
Alhudri menjelaskan pihaknya memberi batas waktu percepatan vaksinasi siswa tersebut hingga 30 September 2021 dan apabila hingga batas waktu vaksinasi tidak mampu disukseskan, maka dia mempersilahkan kepala sekolah untuk mengundurkan diri.
Menurut Alhudri persoalan vaksin adalah persoalan serius, karena Presiden Joko Widodo turun langsung ke Aceh secara khusus hanya untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi di daerah Tanah Rencong itu.
Karenanya, dia menekankan kepada kepala sekolah terutama wali kelas untuk melakukan berbagai upaya agar para siswa mau divaksin, kecuali bagi mereka yang memang tidak diizinkan secara medis.
Saat berkunjung ke daerah, kata Alhudri, dirinya sering ditanya oleh wali siswa bahkan oleh siswa mengenai kapan sekolah tatap muka akan dibuka kembali.
Namun, jika vaksin itu belum dilakukan secara merata para siswa maka sekolah tatap muka belum bisa dimulai.
"Karena kuncinya selain pakai masker, jaga jarak, adalah vaksin. Jika vaksinasi belum merata maka sekolah tatap muka secara normal seperti sedia kala akan sudah dilakukan. Dulu belum bisa karena vaksinnya tidak ada, sementara saat ini sudah ada vaksin." kata Alhudri.
Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah dalam setiap pertemuan mengajak semua pihak terutama kepala sekolah, dan wali kelas agar mempercepat vaksinasi terhadap siswa usia sekolah.
Dia meminta agar wali kelas melakukan pendekatan pada muridnya, sehingga tidak ada penolakan untuk divaksin.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
"Ini saya tegaskan kepada kepala sekolah SMA, SMK dan SLB, jika tidak mampu maka saya persilahkan mundur saja," kata Alhudri saat mendampingi Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah berkunjung ke SMK Negeri 2 Blang Kejeren, Kabupaten Gayo Lues, Minggu.
Alhudri menjelaskan pihaknya memberi batas waktu percepatan vaksinasi siswa tersebut hingga 30 September 2021 dan apabila hingga batas waktu vaksinasi tidak mampu disukseskan, maka dia mempersilahkan kepala sekolah untuk mengundurkan diri.
Menurut Alhudri persoalan vaksin adalah persoalan serius, karena Presiden Joko Widodo turun langsung ke Aceh secara khusus hanya untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi di daerah Tanah Rencong itu.
Karenanya, dia menekankan kepada kepala sekolah terutama wali kelas untuk melakukan berbagai upaya agar para siswa mau divaksin, kecuali bagi mereka yang memang tidak diizinkan secara medis.
Saat berkunjung ke daerah, kata Alhudri, dirinya sering ditanya oleh wali siswa bahkan oleh siswa mengenai kapan sekolah tatap muka akan dibuka kembali.
Namun, jika vaksin itu belum dilakukan secara merata para siswa maka sekolah tatap muka belum bisa dimulai.
"Karena kuncinya selain pakai masker, jaga jarak, adalah vaksin. Jika vaksinasi belum merata maka sekolah tatap muka secara normal seperti sedia kala akan sudah dilakukan. Dulu belum bisa karena vaksinnya tidak ada, sementara saat ini sudah ada vaksin." kata Alhudri.
Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah dalam setiap pertemuan mengajak semua pihak terutama kepala sekolah, dan wali kelas agar mempercepat vaksinasi terhadap siswa usia sekolah.
Dia meminta agar wali kelas melakukan pendekatan pada muridnya, sehingga tidak ada penolakan untuk divaksin.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021