Blangpidie (ANTARA Aceh) - Sebanyak 204 kelompok tani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) tahun 2015 menerima bantuan dari Kementerian Pertanian untuk pengembangan pertanian dalam rangka mendukung swasembada pangan.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Abdya Maswadi di Blangpidie, Kamis menyebutkan, bantuan yang diberikan itu berupa dana optimasi lahan seluas 500 hektare, pembangunan irigasi tersier 3.000 hektare dan program gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu (GPPTT) 1.000 hektare.

Disebutkan, dana untuk pengolahan tanah dan sarana produksi senilai Rp1.200.000 per satu hektare lahan, untuk pembangunan irigasi tersier Rp1.100.000 per hektare lahan.

Bantuan optimasi lahan dikelola oleh 133 kelompok tani, sementara untuk irigasi tersier 22 kelompok. Dana tersebut sudah ditransfer langsung ke rekening kelompok tani penerima bantuan.

"Malah sekarang irigasi tersier sudah mulai dikerjakan," ungkap Maswadi yang didampingi Kabid Produksi Distananak Abdya, Hamdan.

Maswadi merincikan untuk program GPPTT, Kabupaten Abdya mendapat 1.000 hektare lahan sawah yang dikelola oleh 49 kelompok tani.

Program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ini didiberikan dana sebanyak Rp2.900.000 per satu hektare lahan sawah.

"Semua dana itu bersumber dari APBN 2015. Bedanya, bantuan optimasi lahan dan irigasi dari Direktorat Jenderal PSP. Sedangkan yang GPPTT itu bantuan dari Dirjen Tanaman Pangan," jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, selain ada relokasi 615 hektare lahan sawah pelimpahan dari Kabupaten Bener Meriah ke Abdya, Dirjen PSP juga memberikan tambahan 6.000 hektare lahan sawah untuk pembangunan jaringan irigasi tersier dan 2.500 hektare untuk optimasi lahan.

"Kalau yang ini sekarang masih tahap CPCL. Sumber anggarannya APBN-P 2015. Sama juga dengan yang tadi, dananya nanti dikirim langsung pada kelompok tani," jelasnya lagi.

Dia juga mengatakan, selain bantuan untuk petani padi sawah, Dirjen Tanaman Pangan ada juga merealisasikan bantuan jagung seluas 500 hektare, dan kedelai 500 hektare lahan.

Untuk program tanam jagung, katanya, diberikan dana sebanyak Rp2.178.000 per satu hektare lahan, sedangkan untuk program tanam kedelai sekitar Rp 1.800.000 per satu hektare lahan.

"Data jagung dan kedelai sudah siap juga, berhubung ada kelompok tumpang tindih, jadi kita cek kembali calon kelompok penerima," cetusnya.

Dia juga memaparkan, pemerintah pusat ada juga mengalokasikan 650 ton pupuk jenis Urea dan NPK melalui pihak provinsi. Pupuk tersebut diperuntukkan 6.500 hektare lahan sawah yang tersebar di sembilan kecamatan dalam Kabupaten Abdya.

Bantuan tersebut, lanjut dia berasal dari program upaya khusus dan program jaringan irigasi tersier.

"Proses pengadaan pupuk ini di provinsi, kita hanya penerima manfaat saja. Pupuk ini kita berikan 50 Kg jenis Urea, 50 Kg jenis NPK per satu hektare lahan sawah yang berada di lokasi pembangunan irigasi tersier tadi," ujarnya.

Dia berharap, kepada seluruh ketua kelompok tani yang mendapatkan bantuan tersebut senantiasa terbuka kepada anggota kelompoknya masing-masing.

Karena, pemerintah pusat memberikan bantuan tersebut untuk peningkatan produktifitas dan kualitas pertanian dalam rangka untuk pencapaian program swasembada pangan di nusantara ini, katanya.

Pewarta: Pewarta : Suprian

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015