Harga eceran bahan bangunan semen di Banda Aceh sejak 1 Oktober 2021 sampai hari ini mengalami kenaikkan hingga Rp2.000 hingga Rp3.000 per sak.
"Iya terjadi kenaikan harga sejak 1 Oktober 2021, kita tidak tahu juga kenapa ada kenaikan harga ini," kata salah satu penjual bahan bangunan Bernard, di Banda Aceh, Rabu.
Bernard mengatakan, harga semen Andalas di Banda Aceh saat ini naik menjadi Rp58 ribu per sak dari sebelumnya Rp55 ribu per sak.
"Kalau untuk semen Padang dari biasanya kita jual Rp53 ribu per sak, sekarang naik menjadi Rp55 ribu," ujarnya.
Bernard mengaku belum mengetahui alasan terjadinya kenaikan harga tersebut.
Bahkan ia juga merasa bingung lantaran harga naik saat tingkat penjualan yang terbilang sepi.
Hal senada juga diutarakan penjual alat bangunan di Kabupaten Nagan Raya Yazie Rahmadi.
Ia menyampaikan bahwa semen Andalas di wilayahnya saat ini mencapai Rp61 ribu per sak, naik Rp2.000 dari sebelumnya yakni Rp59 ribu per sak.
"Ada kenaikan harga sejak beberapa hari belakangan ini, kalau untuk semen Padang hari ini Rp59 ribu per sak, juga naik Rp2.000 dari sebelumnya," kata Yazie.
Tak hanya kenaikan harga, lanjut Yazie, stok semen di daerahnya juga berkurang, bahkan sampai dengan saat ini barang tersebut belum masuk ke tempat mereka.
"Di sini tingkat penjualan ada, hanya harga naik dan barang putus. Padahal kalau sebelumnya saat harga Semen naik, tetapi barangnya tidak putus," ujarnya.
Terkait kenaikan harga, PT Solusi Bangun Andalas (SBA) menyatakan bahwa kondisi tersebut karena dipengaruhi harga batubara yang dibutuhkan juga mengalami kenaikan harga.
"Kenaikan harga semen Andalas Oktober 2021 karena terdampak kenaikan harga batubara yang dibutuhkan dalam proses produksi semen," kata Communications & Event Specialist PT SBA Faraby Azwany saat dikonfirmasi di Banda Aceh, Rabu.
Meski demikian, Faraby menuturkan bahwa PT Solusi Bangun Andalas berkomitmen memberikan nilai tambah bagi para pelanggan dan pemangku kepentingan.
"Kita beri nilai tambah dalam setiap aspek kegiatan bisnis dan operasional, serta melalui peningkatan produk, solusi dan layanan kami," ujar Faraby.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
"Iya terjadi kenaikan harga sejak 1 Oktober 2021, kita tidak tahu juga kenapa ada kenaikan harga ini," kata salah satu penjual bahan bangunan Bernard, di Banda Aceh, Rabu.
Bernard mengatakan, harga semen Andalas di Banda Aceh saat ini naik menjadi Rp58 ribu per sak dari sebelumnya Rp55 ribu per sak.
"Kalau untuk semen Padang dari biasanya kita jual Rp53 ribu per sak, sekarang naik menjadi Rp55 ribu," ujarnya.
Bernard mengaku belum mengetahui alasan terjadinya kenaikan harga tersebut.
Bahkan ia juga merasa bingung lantaran harga naik saat tingkat penjualan yang terbilang sepi.
Hal senada juga diutarakan penjual alat bangunan di Kabupaten Nagan Raya Yazie Rahmadi.
Ia menyampaikan bahwa semen Andalas di wilayahnya saat ini mencapai Rp61 ribu per sak, naik Rp2.000 dari sebelumnya yakni Rp59 ribu per sak.
"Ada kenaikan harga sejak beberapa hari belakangan ini, kalau untuk semen Padang hari ini Rp59 ribu per sak, juga naik Rp2.000 dari sebelumnya," kata Yazie.
Tak hanya kenaikan harga, lanjut Yazie, stok semen di daerahnya juga berkurang, bahkan sampai dengan saat ini barang tersebut belum masuk ke tempat mereka.
"Di sini tingkat penjualan ada, hanya harga naik dan barang putus. Padahal kalau sebelumnya saat harga Semen naik, tetapi barangnya tidak putus," ujarnya.
Terkait kenaikan harga, PT Solusi Bangun Andalas (SBA) menyatakan bahwa kondisi tersebut karena dipengaruhi harga batubara yang dibutuhkan juga mengalami kenaikan harga.
"Kenaikan harga semen Andalas Oktober 2021 karena terdampak kenaikan harga batubara yang dibutuhkan dalam proses produksi semen," kata Communications & Event Specialist PT SBA Faraby Azwany saat dikonfirmasi di Banda Aceh, Rabu.
Meski demikian, Faraby menuturkan bahwa PT Solusi Bangun Andalas berkomitmen memberikan nilai tambah bagi para pelanggan dan pemangku kepentingan.
"Kita beri nilai tambah dalam setiap aspek kegiatan bisnis dan operasional, serta melalui peningkatan produk, solusi dan layanan kami," ujar Faraby.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021