Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise menyatakan bilamana kehadiran Pos Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) memberikan perubahan besar terhadap kasus kekerasan perempuan dan anak, maka selanjutnya dijadikan model dan percontohan di seluruh Tanah Air.

"Artinya, Pos KDRT ini harus menunjukkan perubahan seperti tidak adanya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sehingga nantinya gampong ini akan menjadi contoh bagi daerah lainnya," katanya di sela-sela meresmikan Pos KDRT Gampong Merduati, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan sebagai gampong percontohan maka harus harus mendapat perhatidan dari Pemerintah Kota Banda Aceh sehingga hasil yang dicapai oleh gampong itu akan dapat dicontoh daerah lainnya.

Yosana mengapresiasi terhadap kasus-kasus KDRT yang terjadi di provinsi berpenduduk sekitar 4,5 juta jit itu masih bisa diselesaikan secara adat oleh tokoh masayarakat setempat tanpa harus berlanjut ke ranah hukum.

Yohana mengatakan permasalahan yang dialamiÿ kaum perempuan merupakan isu global dan kerap dibicarakan di skala internasional.

Ia berharap dengan hadirnya POS KDRT itu di Kota Banda Aceh akan mampu meminimalkan kasus kkekerasan terhadap perempuan dan anak.

Dalam peresmian Pos KDRT di Gampong Merduati, Kecamatan Kutaraja, Kota Banda Aceh, Menteri PP-PA turut didampingi Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa"aduddin Djamal.

Sementara itu Wali kota Banda Aceh, Illiza Sa"aduddin Djamal mengatakan Pos KDRT di Banda Aceh sudah lama dirintis, namun realisasinya baru bisa diwujudkan akhir-akhir ini.

Menurut dia kasus KDRT di ibu kota Provinis Aceh, Banda Aceh semakin meningkat, hal ini disebabkan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk melapor.

Pewarta: Pewarta : Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015